Di kegelapan malam yang pekat,
Tersembunyi sosok tak berwajah,
Mengintai di balik bayang-bayang,
Si pengisap darah tanpa suara.
Langkahnya sunyi, hatinya beku,
Mencari mangsa di lorong-lorong sempit,
Dengan taring tajam ia mengintai,
Menghisap kehidupan, merenggut harapan.
Darah yang mengalir, membawa cerita,
Tentang cinta yang terbuang,
Tentang mimpi yang tak tercapai,
Tentang hidup yang hampa dan sunyi.
Di matanya, tak ada iba,
Hanya haus yang tak terpuaskan,
Hanya nafsu yang tak terhenti,
Dalam gelap, ia terus mencari.
Namun, dalam setiap tetes darah,
Tersembunyi rahasia abadi,
Bahwa di balik setiap kejahatan,
Terdapat jiwa yang pernah mencinta.
Si pengisap darah, kisah tragis,
Mengingatkan kita akan kerapuhan hati,
Bahwa dalam gelap sekalipun,
Masih ada cahaya yang tersembunyi.