Pada lembaran senja yang tak berujung,
Kusulam aksara dalam bait rindu,
Setiap huruf menggores hati yang rapuh,
Menulis cerita tanpa akhir, tentang kamu.
Dalam diam, kudengar bisikan angin,
Menyusup lembut, membawa bayangmu,
Merangkai kata dari helaian waktu,
Menggapai jejak yang terukir di sanubari.
Mengeja aksara rindu, perlahan,
Menyulam cinta dalam setiap alunan,
Setiap jeda adalah harap yang mendalam,
Pada sebuah pertemuan yang masih tersimpan.
Rindu ini menjelma dalam puisi,
Menari di atas kertas yang sunyi,
Setiap kata adalah doa yang terucap,
Mengalir lembut, meraihmu dalam mimpi.
Malam pun menghamparkan tirai gelap,
Namun aksara rindu tetap bersinar,
Menyinari jalan di antara jarak,
Menyatukan hati dalam dekapan mesra.
Dalam setiap bait, kusimpan rasa,
Yang tak terucap dalam lisan biasa,
Mengeja aksara rindu adalah cara,
Mengukir namamu dalam jiwa selamanya.