Ada garis yang tak kasat mata,
Memisahkan antara aku dan kamu,
Garis tipis namun tak terlewati,
Menjadi batas antara dua dunia.
Di satu sisi, ada aku yang menunggu,
Dengan harapan yang tak pernah pudar,
Namun garis itu tegar berdiri,
Menghalangi langkahku menuju dirimu.
Di sisi lain, ada kamu yang menatap,
Dengan pandangan penuh keraguan,
Tak mampu menyebrangi batas ini,
Walau hati kita saling memanggil.
Sang garis pemisah, oh betapa kejamnya,
Menghalangi cinta yang seharusnya bersatu,
Memisahkan dua jiwa yang merindu,
Dalam keterbatasan yang tak terucap.
Namun di balik garis ini,
Ada doa yang selalu terucap,
Semoga suatu hari nanti,
Garis pemisah ini akan pudar.
Dan ketika saat itu tiba,
Kita akan bersatu tanpa ragu,
Menghapus jarak yang pernah ada,
Menjadi satu dalam cinta yang abadi.