Mohon tunggu...
Dea
Dea Mohon Tunggu... Mahasiswa - Nothing but busy 🤍

Di buat dengan pikiran, kemudian dikembangkan dengan imajinasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pelataran Rumah Kosong

5 Juli 2024   14:17 Diperbarui: 5 Juli 2024   14:17 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di pelataran rumah kosong,

Angin berbisik rindu yang hilang,

Jejak kaki tertinggal dalam kenangan,

Di lantai berdebu, sunyi tak berbilang.

Pintu tua bergoyang perlahan,

Mengeluh sepi tanpa suara,

Jendela retak menatap sendu,

Memandang dunia yang tak pernah jemu.

Rumput liar tumbuh tak teratur,

Mengisi ruang yang dahulu penuh tawa,

Bunga-bunga layu dalam kerinduan,

Menanti sentuhan yang tak pernah tiba.

Bayang-bayang masa lalu menari,

Menghiasi dinding yang pudar warnanya,

Kenangan mengalir bagai sungai,

Mengajak hati kembali ke masa.

Namun pelataran ini tetap setia,

Meski ditinggalkan, tak pernah mengeluh,

Ia menyimpan cerita tanpa kata,

Menjadi saksi bisu dalam keheningan malam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun