Di pelataran rumah kosong,
Angin berbisik rindu yang hilang,
Jejak kaki tertinggal dalam kenangan,
Di lantai berdebu, sunyi tak berbilang.
Pintu tua bergoyang perlahan,
Mengeluh sepi tanpa suara,
Jendela retak menatap sendu,
Memandang dunia yang tak pernah jemu.
Rumput liar tumbuh tak teratur,
Mengisi ruang yang dahulu penuh tawa,
Bunga-bunga layu dalam kerinduan,
Menanti sentuhan yang tak pernah tiba.
Bayang-bayang masa lalu menari,
Menghiasi dinding yang pudar warnanya,
Kenangan mengalir bagai sungai,
Mengajak hati kembali ke masa.
Namun pelataran ini tetap setia,
Meski ditinggalkan, tak pernah mengeluh,
Ia menyimpan cerita tanpa kata,
Menjadi saksi bisu dalam keheningan malam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H