Mohon tunggu...
Dea
Dea Mohon Tunggu... Mahasiswa - Nothing but busy 🤍

Di buat dengan pikiran, kemudian dikembangkan dengan imajinasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lemari Usang

4 Juli 2024   05:17 Diperbarui: 4 Juli 2024   05:18 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di sudut kamar yang redup senja,  

Berdiri kokoh lemari tua,  

Kayunya retak, catnya pudar,  

Menampung kenangan yang tak terbilang.

Setiap laci menyimpan cerita,  

Tentang cinta, harapan, dan duka,  

Gaun putih berdebu menggantung rapi,  

Pernah dikenakan saat janji terpatri.

Ada buku tua dengan sampul lusuh,  

Halaman kuning, tinta hampir sirna,  

Ditulis tangan kisah masa lalu,  

Yang kini tinggal bayangan semata.

Lemari usang, saksi bisu waktu,  

Meresap sunyi di dalam kayunya,  

Setiap goresan adalah tanda,  

Perjalanan hidup yang takkan terlupa.

Kunci berkarat menggantung di pintu,  

Tak lagi digunakan, namun tetap setia,  

Menyimpan rahasia dalam diam,  

Hanya bisikan angin yang tahu semua.

Oh, lemari usang, tetaplah di sana,  

Meski waktu mengikis tanpa ampun,  

Engkau adalah cermin dari kita,  

Menjaga kenangan dalam balutan debu zaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun