Bagai busur anak panah,
Melengkung meraih arah,
Mengulur jalinan sejarah,
Meretas batas-batas lelah.
Di tangan sang pemanah,
Bergetar dalam tenang,
Berdiam, berbisik arah,
Mengintai sasar di malam panjang.
Rindu adalah anak panah,
Melaju tak kenal lelah,
Membelah angkasa cerah,
Menembus awan yang gundah.
Hati bagai busur yang tangguh,
Melentur, tak pernah runtuh,
Walau badai datang menyerbu,
Cintaku tetap merindu.
Pada ujung yang tak terjangkau,
Di sanalah harapan merangkul,
Bagai busur anak panah yang melambung,
Menggapai mimpi yang tak pernah jemu.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!