Tentang mimpi yang terhalang.
Langit kelabu, awan kelam,
Seakan meniru derita,
Namun, di tiap tetes hujan,
Tersirat doa-doa yang terpendam.
Oh, kawat berduri,
Mengapa kau berdiri?
Menahan langkah kaki,
Yang ingin mengejar mimpi.
Suatu hari, durimu akan pudar,
Tergantikan bunga-bunga mekar,
Dan di sana, di tanah yang bebas,
Mimpi akan terbang, tanpa batas.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!