Mohon tunggu...
Hafiizh Fathir Ghalil
Hafiizh Fathir Ghalil Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Lahir di Tangerang pada tahun 2004, saat ini sedang menjadi mahasiswa dan mempunyai hobi baca AU, main game, dan ngidol.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Sastra Populer dan Dinamika Kebudayaan Modern

12 Desember 2024   23:58 Diperbarui: 12 Desember 2024   23:58 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Banyak karya sastra populer dipublikasikan melalui media seperti majalah, novel cetak, atau platform digital seperti Wattpad dan media sosial.

Sumber Foto: Pexels
Sumber Foto: Pexels

Peran Sastra Populer dalam Kebudayaan Modern

Sastra populer tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga memiliki peran penting dalam membentuk dan merefleksikan kebudayaan modern:


1. Mencerminkan Budaya Populer

Karya sastra populer sering kali menjadi cerminan budaya masyarakat pada masa tertentu. Misalnya, novel-novel remaja pada tahun 2000-an banyak yang menggambarkan gaya hidup urban, fenomena globalisasi, dan pengaruh teknologi. Ini menunjukkan bagaimana sastra populer dapat menjadi arsip budaya yang mendokumentasikan perubahan sosial.

2. Menyuarakan Isu Sosial

Banyak karya sastra populer yang menyelipkan isu-isu sosial seperti gender, kesetaraan, dan lingkungan. Misalnya, novel-novel seperti The Hunger Games karya Suzanne Collins atau Bumi karya Tere Liye membawa pesan tentang perlawanan terhadap ketidakadilan dan perlindungan alam.

3. Media Pendidikan yang Tidak Formal

Sastra populer sering kali menyampaikan nilai-nilai moral atau wawasan budaya kepada pembacanya dengan cara yang ringan. Misalnya, melalui cerita cinta, pembaca bisa belajar tentang toleransi, keberanian, atau pentingnya kerja keras.

4. Membentuk Identitas Budaya

Dalam era globalisasi, sastra populer juga membantu membentuk identitas budaya suatu bangsa. Karya-karya seperti Laskar Pelangi karya Andrea Hirata telah membawa nilai-nilai lokal Indonesia ke panggung global, menunjukkan bahwa sastra populer juga dapat menjadi alat diplomasi budaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun