Akan tetapi, penyampaian itu sebatas melalui media massa. Apakah maklumat itu benar-benar sampai kepada masayarakat dan dimengerti oleh mereka? Sampai saat ini belum kelihatan tim yang terjun langsung untuk melakukan sosialisasi dan memantau apakah maklumat ini benar-benar terlaksana.
Masyarakat betul-betul dihantui oleh kekhawatiran terhadap virus corona ini. Apalagi dibarengi dengan kelangkaan masker dan handsanitizer. Kalaupun ada tidak terjangkau oleh masyarakat bawah. Padahal sudah semestinya kedua "alat" ini disediakan oleh pamerintah sebagai tanggung jawab mereka. Setidaknya menjamin ketersediaannya dan distribusinya mencapai kepada seluruh masyarakat.Â
Kekhawatiran ini makin bertambah ketika pemerintah  menyembunyikan data tertentu dari pasien positif corona dengan dalih menjaga kestabilan ekonomi. Misalnya saja dengan tidak menyebutkan alamat tempat tinggal pasien. Padahal bagi saya inilah bagian yang terpenting. Setidaknya pemerintah menyebutkan desa atau kelurahan tempat tinggal pasien terjangkit.
Dengan demikian, masyarakat di sekitar sana bisa meningkatkan kebersihan dan kewaspadaan yang tinggi. Begitu pula masyarakat dari luar wilayah, bisa menghindar untuk memasuki wilayah itu. Tentu saja, diperlukan aturan yang ketat dan pengawasan dari aparat, bahkan bila perlu sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar.
Kondisi sosial-ekonomi dan geografis Indonesia sangat berbeda dengan Italia dan Tiongkok. Bila pemerintah tidak mengevaluasi kinerja  dan bertindak tepat serta masyarakat yang bersikap abai, bisa jadi dampak yang ditimbulkan lebih besar dibandingkan dengan ke dua negara itu.Â
Dan tentu kita semua tidak menginginkan hal tersebut terjadi. Semoga musibah ini cepat usai, dan segenap anak bangsa diberi kekuataan untuk melawan virus corona ini terutama mereka yang berada di gugus terdepan, para dokter, perawat dan cleaning service.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI