Mohon tunggu...
H. H. Sunliensyar
H. H. Sunliensyar Mohon Tunggu... Penulis - Kerani Amatiran

Toekang tjari serpihan masa laloe dan segala hal jang t'lah oesang, baik jang terpendam di bawah tanah mahoepun jang tampak di moeka boemi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Persamaan antara Dokter dan Arkeolog

24 Oktober 2018   12:28 Diperbarui: 25 Oktober 2018   07:26 1067
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Arkeolog sedang ekskavasi di lapangan (www.jns.org)

Menghadapi benda-benda mati tentu saja tidak sama dengan menghadapi benda hidup. Bagaimanapun kita memperlakukan benda mati, mereka tidak akan merespon balik. Dalam praktiknya, para arkeolog memiliki prosedur sendiri dalam memperlakukan benda-benda kuno tersebut. 

Namun dibalik perbedaan yang cukup jauh di antara kedua profesi tersebut. Ada pula sedikit persamaannya. Dua kata kunci untuk memahami persamaan tersebut adalah "menemukan (discovering)" dan "kepedulian (careless)". 

Dokter selalu berusaha "menemukan" penyakit pasiennya, sehingga dapat didiagnosa dan dilakukan pengobatan yang tepat. Sementara itu, arkeolog selalu berusaha untuk menemukan benda-benda kuno melalui serangkaian ekskavasi (penggalian) guna untuk mengungkap peradaban kuno. 

Tentu saja dua profesi ini sama-sama memiliki sifat "kepedulian" meskipun pada dua objek yang berbeda. Dokter sangat peduli akan kesehatan pasiennya dan mengusahakan mereka sembuh seperti sedia kala.

Sementara itu, arkeolog sangat peduli pada peninggalan-peninggalan kuno, sedapat mungkin mereka melakukan konservasi dan preservasi, agar benda-benda kuno tersebut terawat dan dapat disaksikan oleh generasi mendatang. 

Manakah dua profesi ini yang paling baik? Bagi saya, tak ada satupun profesi yang tidak baik, semuanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Semua profesi ikut andil dalam memajukan bangsa. Tinggal kita memilih yang sesuai dengan passion kita. 

Selamat Hari Dokter Nasional!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun