Kapak merupakan salah satu instrumen jihad, di mana dengan membawanya menjadi pengingat bahwa mereka sedang di dalam medan perjuangan melawan hawa nafsu dan ego diri sendiri.
Di era globalisasi saat ini, telah mengubah banyak prilaku dan cara berpikir manusia. Sikap materialistik yaitu watak yang diwujudkan melalui sikap hidup yang mendambakan materi, ingin menguasai dan memiliki benda sebanyak mungkin. Prilaku semacam ini menyibukkan manusia mencari "benda dan benda" dengan segala cara, menumpuk harta  sehingga melalaikan mereka terhadap masalah kerohanian. Tentu saja, sikap semacam ini memicu masalah-masalah sosial yang lain seperti kriminalitas, korupsi dan berbagai prilaku amoral lainnya. Bila direlasikan dengan Asketisme, maka Materialisme ini adalah oposisinya.
Para materialis yang telah mengalami kekosongan rohani, bahkan tidak ragu untuk melakukan tindakan "bunuh diri" ketika mencapai suatu titik jenuh, seperti banyak contoh kasus para konglomerat, artis dan pejabat tinggi yang hal tersebut. Di satu sisi, mereka berupaya kembali menemukan kebahagian dan ketenangan jiwa dengan kembali mempelajari agama, merenung tentang kehidupan serta menanggalkan atribut dan kekayaan mereka.
Melalui kehidupan para Darwis ataupun Asketis lainnya, hendaknya dapat dijadikan cermin dalam berprilaku di masa kini. Menjadikan kita banyak membantu sesama manusia yang membutuhkan, tak hanya untuk mengejar dan mencari harta semata. Seperti halnya, Siddharta Gautama, seorang pangeran yang keluar dari dunia material di lingkungan istana menuju dunia spritual di lingkungan kaum papa. Begitu pula, tokoh Mahatma Gandhi, yang karena pemikirannya mendorong semangat masyarakat untuk menentang penindasan dan melawan penjajahan. Tentu saja pemikiran-pemkiran itu lahir dari kemapanan rohani, bukan dari kaum Materialis yang justru menjadi biang kemunculan penjajahan dan kolonialisasi.
Referensi Utama
Pradines, Stephane dan Khorasani, MM. 2018. Sufi in War: Persian Influence on African Weaponry in 19th century Mahdist Sudan. JAAS XXII (5): 254-279
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H