Mohon tunggu...
Muhamad Noor Hafidzal
Muhamad Noor Hafidzal Mohon Tunggu... Lainnya - Instagram : Hafidzalll_

"Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain." (HR. Ahmad, Thabrani, dan Daruqutni) 🚀

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Orangtua Membentuk Identitas Gender pada Anak

13 Oktober 2021   18:27 Diperbarui: 26 Oktober 2021   17:09 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sudah saatnya kita melihat gender sebagai sebuah satu kesatuan.

Bukan sebagai dua kubu yang saling berbenturan"


Papah dan mamah sebagai orang tua yang telah melahirkan anaknya, dalam berkeluarga memilki peran yang sangat penting dalam masa masa perkembangan pada anak anak usia dini. Peran peran itu antara lain untuk merawat dan menjaga anak anaknya agar menjadi lebih baik dan terjaga, mengajarkan anak untuk mengenai perilaku pada gender. 

Dan seorang ibu dan ayah sangatlah peting bagi perkembangan pada anak anak. Mengetahui tentang gender
pada sebagian masyarakat sangat merasa terancam disaat mendengar kata gender tersebut dan adapun tiga konsep gender untuk di terima di masyarakat, :


1. Gender berasal dari sebuah hal kemarahan dan frustasi pada kaum kaum hawa/perempuan agar hak nya sebagai perempuan bisa sama dengan kedudukan para laki laki. Di karenakan kaum perempuan merasa hak nya telah di ambil rampas oleh kaum laki laki. Beda dengan indonesia yang mempunya UUD 1945 dan menjamin seluruh warga negara indonesia (WNI) untuk memiliki hak yang sama.

2. Gender menurut dari negara negara barat, sehingga sebagian orang menggangap gender adalah propaganda pada hasil hasil barat yang sengaja menyebarkan untuk merubah orang orang yang khususnya di bagian timur.

3. Gender adalah sebuah hal yang sangat berbahaya karena dapat memputar balikan ajaran ajaran islam yang telah berkembang, karena konsep gender sangat berlawanan dengan kodrat pada manusia.

Istilah pada gender menuju pada perbedaan perbedaan sosial antara perempuan dan laki laki sepanjang perjalanan generasi hidup yang telah di pelajari. Gender di berbagai budaya sanagatlah menentukan peran, dalam kekuasaan dalam sumber daya bagi laki laki maupun perempuan. 

Secara cerita yang telah ada terhadap relasi pada gender telah di dorong oleh keinginan untuk memenuhi kebutuhan dan kekuasaan karena perempuan biasanya lebih tidak di untungkan dari pada kaum laki laki dan gender sama sekali berbeda dengan jenis kelamin. Gender bukanlah jenis kelamin dan gender bukan dari perempuan maupun laki laki gender hanya memuat perbedaan fungsi dan pperan pada sosial laki laki maupun pada perempuan yangg telah terbentuk dalam lingkuangan hidup masing masing.  


PENGERTIAN IDENTITAS GENDER

Identitas gender adalah salah satu istilah dalam suatu seksualitas. Identitas gender dapat kita artikan sebagai cara seseorang merasa atau melihat laki laki atau perempuan. Identitas gender sama sekali tidak di tentukan berdasarkan laki laki ataupun perempuan. Identitas pada gender manusia lebih bertujuan pada apa yang telah seseoranag rasakan oleh orang lain. Ketika ia memiliki kelamin vagina tetapi jika dirinya merasa dirinya adalah seorang pemimpin ataupun laki laki itulah identitas gender nya.

Adapun peran peran orang tua dalam membentuk identitas gender anak
Keluarga merupakan aset sosialisasi yang pertama mengajarkan seorang anak laki laki untuk menganut sifat feminim dan laki maskulin. Paparan di atas merupakan peran

Orang tua yang secara normatif berlangsung. Perang ibu dan ayah secara bergantian dapat menekankan identitas gender dari si anak. Namun, masalah yang biasa muncul adalahbila anak mengikuti peran orang tua yang jenis kelaminnya berbeda dari dia dalam keluarga orang tua yang berperan tunggal (single parent). Misalnya, anak laki-laki yang mengambil peran ibunya sering bersikap seperti perempuan, dan sering tidak disukai oleh teman-temannya. Sedang anak perempuan yang bersikap seperti anak laki- laki sering dicemooh seperti "tomboy' oleh kawan-kawannya. Hal tersebut menuntut kejelian dari orang tua tersebut dalam mengembangkan potensi gender dari si anak.

Bagaimana kita bisa tau identitas gender kita?

Mengetahui identitas gender bukan hal yang mudah dan merupakan sebuah perjalanan panjang. Perjalanan tersebut diisi dengan informasi dari internet yang bisa kamu baca, buku, dan perjalanan personal bagaimana kamu mengidentifikasi dirimu sebagai wanita atau pria yang berada dalam masyarakat. 

Perjalanan personal tersebut bisa kamu dapatkan dari pengalaman percintaan, pengalaman dengan keluarga, atau mungkin dari cerita teman yang sudah mendapatkan identitas dirinya. Jadi, jangan takut untuk speak up dan cari identitas gender-mu karna itu adalah komponen penting untuk kamu bisa menghargai dan mencintai dirimu apa adanya.

Bagaimana dengan trasnfender dan gender non corforming?

Istilah yang digunakan untuk menggambarkan identitas dan ekspresi gender mereka, dan bagaimana mereka berbeda dari standar dan harapan masyarakat. Misalnya, seorang gender non-conforming mengidentifikasi dirinya sebagai wanita, namun tidak berperilaku seperti yang diharapkan masyarakat pada umumnya.


Pembentukan gender :

Di lansir dari Wikipedia Terdapat beberapa teori mengenai kapan dan bagaimana identitas gender seseorang tebentuk. Akan tetapi, penelitian yang selama ini dilakukan terbilang sulit karena kemampuan berbicara anak-anak yang terbatas menyebabkan peneliti harus membuat asumsi berdasarkan bukti tidak langsung. 

Psikolog, John Money, menyebutkan bahwa anak-anak mungkin memiliki kesadaran serta keterikatan terhadap gender mulai antara usia sedini 18 bulan hingga dua tahun. Psikolog lainnya, Lawrence Kohlberg, mengatakan bahwa identitas gender belum terbentuk hingga umur tiga tahun. Hal yang telah dipahami secara luas adalah bahwa inti dari identitas gender telah terbentuk kokoh pada usia tiga tahun. 

Beberapa sumber lain sementara itu menyebutkan bahwa identitas gender terus terbentuk pada usia 3-4 tahun. Pada titik inilah anak-anak dapat membuat pernyataan tegas mengenai gender mereka dan cenderung untuk memilih aktivitas dan mainan yang dinilai sesuai dengan gender mereka (seperti boneka untuk perempuan dan balok bangunan untuk laki-laki), walaupun mungkin mereka belum mengerti implikasi dari gender yang mereka miliki. 

Setelah usia tiga tahun, identitas gender inti sangat sulit untuk diubah sementara usaha untuk mengubahnya dapat menimbulkan disforia gender. Pembentukan akhir identitas gender ada pada rentang usia anak empat hingga enam tahun dan terus berlanjut ke masa remaja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun