Salah satu kemampuan dasar seorang anak yang berkembangan secara bertahap sesuai jenjang usianyaÂ
Setiap jenjang usia nya mempunyai tugas perkembangan tersendiriÂ
suatu bahasa bahasa yang akan menjadi kesatuan bahasa yang bisa di jadikan bahasa yang rapih dan jelas makna nya dan beraturan. Struktur bahasa terbagi menjadi beberapa bagian:Â
1. FonologiÂ
 Fonologi memahami bunyi bunyi yang akan di gunakan untuk merangkai suatu kata, suatu peraturan untuk penggabungan bunyi bunyi bahasa, dan intonasi untuk mengkomunikasi makna.Â
Fonologi pun memiliki 2 bagian:Â
A. Fonotik, fonotik mempelajari bagaimana bunyi bunyi fonem sebuah bahasa yang sudah di rencanakan, atau dilafalkan. Fonetik pun mempelajari bagaimana cara kerja organ organ pada manusia tubuh pada manusia, terutama pada yang berhubungan dengan penggunaan dan pengucapan bahasa.Â
B.Fonemik, fonemik ini ialah bagian fornologi yang mempelajari tentang bunyi bunyi sebagai fungsi sebagai pembeda di arti.Â
Adapun 3 unsur yang penting ketika kita organ ucap pada manusia melakukan bunyi:
A. udara : sebagai penghantar pada bunyi
B. artikulstor : sebagai alat ucap yang bergerak
C. titik artikulasi : bisa kita sebut sebagai articulator yang pasifÂ
2. MorfologiÂ
Pemeroleh bahasa pada anak usia dini dapat di kembangankan degan tahap morfologi
  Pada usia 3 tahun anak sudah membentuk beberapa morfem yang menunjukkan fungsi gramatikal nomina dan verba yang digunakan. Kesalahan gramatikal sering terjadi pada tahap ini karena anak masih berusaha mengatakan apa yang ingin dia sampaikan. Anak terus memperbaiki bahasa nya sampai usianya 10tahun.Â
  Anak-anak berlatih bahasa terus-menerus terutama dalam tahap awal ketika mereka mengeluarkan ujaran dalam satu-dua kata. Jadi, latihan yang dilakukan oleh anak-anak merupakan kunci bagi pemerolehan bahasa.Â
  Penguasan makna ujaran oleh anak usia 2 sampai 4 tahun dalam bertutur melalui konstruksi morfologi dan sintaksis. Penguasaan makna yang anak terima mengacu dengan kemakhiran dan kebiasaan beberapa orang saat bertanya kepadanya. Jadi, anak dapat secara langsung menerima dan menjawab pertanyaan secara tepat. Karena anak sudah menyimpan kata- kata yang sering dia dengan di dalam memorinya dengan kuat. Anak usia 2 sampai 4 tahun banyak mempelajari apa yang dia dengan pastilah akan dia ucapkan dan apa yang di ajarkan secara terus menerus maka dia akan mengingatnya pula dengan kuat.Â
Faktor-faktor pemeroleh bahasa anak :
1. Faktor biologisÂ
  a. Alat pendengaran
  b. Sistem syaraf seperti otak
  c. Alat ucapÂ
2. Faktor lingkungan sosial
Interaksi dan komunikasi dengan lingkungan terdekat anak
3. Faktor intelegensi
Daya atau kemampuan anak dalam berfikir atau bernalar
  Dari usia 18 bulan - 5 tahun MLU meningkat kira-kira 1,2 morfem per tahun. Penguasaan morfem mulai terjadi saat anak mulai merangkai kata sekitar usia 2 tahun. Beberapa sumber yang membahas tentang morfem dalam kaitannya dengan morfologi semuanya merupakan bahasa Inggris yang sangat berbeda dengan bahasa Indonesia.
Â
  Pemerolehan bahasa pertama, anak juga sudah mampu menyusun kalimat meskipun masih sangat sedarhana.Dalam wujud lisan kalimat diiringi oleh alunan titi nada, disela oleh jeda, diakhiri oleh intonasi selesai dan diikuti oleh kesenyapan yang memustahilkan adanya perpaduan atau asimilasi bunyi. Tanda titik (.), tanda tanya (?), dan tanda seru (!), sepadan dengan intonasi selesai, sedangkan tanda baca sepadan dengan jeda.Â
3. SintaksisÂ
 Sintaksis ialah bagian bagian atau cabang ilmu bahasa yang membicarakan seluk beluk dari wacana, kalimat, clausa dan frase. Dan sintaksis merupakan kajian kajian bahasa yang membahas tentang hubungan antar kata yang ada dalam pengucapan atau tulisan.Â
Contoh : bapak mmebeli satu mobil dari seles mobil tersebut
Secara sintaksis, kalimat kalimat di atas terdiri atas kata benda bapak yang berperan sebagai subjek kalimat; kata kerja membeli yang berperan sebagai predikat; kata benda satu mobil yang berperan sebagai objek nya; dan frasa dari seles mobil tersebut berperan sebagai keterangan kalimat di atas.Â
4. Semantik
Mengapa kita perlu mengetahui perkembangan bahasa seorang anak?
Memahami perkembangan bahasa pada anak sangat penting karena kemampuan bahasa seorang anak akan berpengaruh terhadap kebaikan nya dalam berbahasa dan kelancaran nya dalam menggunakan bahasa yang baik.Â
Semantik ini, merupakan bidang yang meliputi kemampuan anak dalam memahami ujaran lawan bicaranya. Anak akan cenderung belajar banyak hal dari lingkungannya, termasuk dalam berbahasa.Â
Perkembangan juga suatu peralihan intelektual secara berangsur-angsur dalam kurun waktu terbatas. Seperti intelektual, perbuatan, juga perilaku. Perkembangan juga sifatnya hanya sekali dikarenakan merupakan sebuah tahapan pertumbuhanya ke arah yang lebih maju yang bersifat psikis. Bahasa yaitu sebuah cara kontak yang dipakai untuk hubungan keseharian. Bahasa yang populer dipakai merupakan bahasa lisan. Bahasa dipakai buat memberitahukan yang ingin disampaikan kepada lawan bicara yang gampang difahami.
Aspek perkembangan bahasa semantik, Semantik merupakan anak mampu mengungkapkan tujuan atas keinginanya dengan perkataan yang menunjukan keberatan dikarenakan memiliki perkataan yang sesuai.Â
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa pada anak yakni :
1. Faktor Kesehatan.Â
Dimana jika kesehatanya terganggu seperti pendengaranya atau bicaranya maka perkembangan bahasanya juga akan terhambat.Â
2. Faktor hubungan keluarga
Keluarga yang memperhatikan anaknya dan diberikan pola asuh berdiskusi maka anak akan lebih banyak berbicara dengan keluarganya yang akanmenjadikan perkembangan bahasanya bagus.
3. Faktor lingkungan
Pengaruh lingkungan bisa menjadi pengaruh yang besar dikarenakan interaksi seseorang dilakukan dengan lingkungan disekitarnya yang akan mempengaruhi perkembangan bahasanya.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan orang tua dalam mengembagkan kemampuan berbahasa dan semantik anak salah satunya yakni dengan bercerita. Faktor lingkungan tersebutlah yang sangat berperan dalam perkembangan semantik anak.
5. Pragmatik
Pragmatik bisa kita fahami sebagai aturan aturan pemakaian bahasa bahasa, yaitu pemilihan bentuk bahasa dan penyatuan maknanya sehubungan dengan maksud pembicara sesuai dengan konteks dan keadaan.Â
Contoh : Rumah makan padangÂ
Secara semantic kalimat di atas akan di maknai dengan makna rumah akan memakan kota padang. Tetapi secara pragmatic kalimat di atas mempunyai makna rumah makan yang menyajikan makanan makanan khas padang, bisa saja di sebut rumah makan dengan khas padang namun perkataan tersebut menjadi cukup panjang, namun agar lebih singkat kata nya menjadi rumah makan padang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H