Mohon tunggu...
Hafidz Akbar
Hafidz Akbar Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa yang senang dalam bidang olahraga terutama tinju dan sangat senang dalam bidang kreatif

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Situasi Bandung-Jatinangor Pasca Hari Raya Idul Fitri

17 April 2024   20:50 Diperbarui: 23 Mei 2024   13:30 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut pak iing yang merupakan ojek pangkalan langganan saya, jatinangor pada libur lebaran tahun ini terasa sangat sepi ditambah pak iing merasa mahasiswa universitas padjajaran tidak seramai biasanya, begini ujar pak iing : “ Aduh mas akbar lebaran sekarang mah jatinangor sepi banget mas akbar, ga kaya dari tahun-tahun kemaren mas akbar, apa mahasiswa unpad lagi berkurang ya mas akbar?"

Selama libur Lebaran, kampus Universitas Padjajaran sangat sepi, yang memungkinkan beberapa mahasiswa yang tetap tinggal untuk menikmati ketenangan dan kesendirian. Beberapa area di kampus sempurna untuk orang-orang yang ingin merenung, menulis, atau sekadar bersantai sambil menikmati udara segar. Meskipun Universitas Padjajaran tidak beroperasi selama libur Lebaran, semangat belajar dan kebersamaan mahasiswa tetap hidup di hati setiap siswa yang terikat dengan kampus ini. Dengan semangat dan harapan yang baru, mereka siap menyambut kembalinya kehidupan kampus yang penuh warna setelah libur panjang ini berakhir.

Budaya Mudik di Indonesia

Budaya mudik di Indonesia berasal dari zaman kerajaan Nusantara dan berkembang seiring dengan penyebaran agama Islam. Praktik mudik tidak hanya berkaitan dengan perayaan Idul Fitri, tetapi juga dengan berbagai perayaan agama lainnya dan tradisi lokal yang unik. Tradisi mudik telah ada dalam budaya Indonesia prasejarah sebelum kedatangan Islam. Orang-orang yang tinggal di Indonesia sebelum kedatangan Islam biasanya berpindah antara wilayah pantai dan pedalaman yang lebih subur selama musim panas. Perpindahan ini biasanya terjadi saat perubahan musim, ketika mereka pindah ke tempat yang lebih cocok untuk berburu atau bertani.

Tradisi mudik mengalami perubahan ketika Islam mulai masuk ke Indonesia pada abad ke-13 melalui pedagang Arab dan India serta para ulama yang menyebarkan ajaran Islam di kepulauan Nusantara. Para ulama dan dai Islam yang tinggal di berbagai daerah Indonesia membawa tradisi mudik untuk merayakan Idul Fitri bersama mereka. Mereka mengajarkan masyarakat lokal tentang pentingnya berkumpul bersama keluarga dan sanak saudara pada momen penting seperti Idul Fitri.

Selain itu, ada tradisi unik yang digunakan di setiap daerah di Indonesia yang mempengaruhi perayaan mudik. Misalnya, di Jawa, tradisi mudik sering dikaitkan dengan tradisi keraton, di mana raja dan keluarganya kembali ke keraton mereka di kampung halaman untuk merayakan Idul Fitri. Di Sumatra, tradisi mudik sering dikaitkan dengan perayaan lokal seperti Maulid Nabi atau perayaan bulan Ramadan.

Pada akhirnya, mudik menjadi tradisi agama dan bagian dari identitas budaya Indonesia yang kaya. Jutaan orang Indonesia dari berbagai lapisan masyarakat mudik dari kota-kota besar ke kampung halaman mereka setiap tahun. Ini bukan hanya waktu untuk merayakan Idul Fitri; itu juga merupakan cara untuk memperkuat ikatan keluarga, memperkuat ikatan sosial, dan mempertahankan ikatan dengan tradisi dan budaya nenek moyang kita. Dalam masyarakat Indonesia, budaya mudik telah menjadi simbol nilai-nilai solidaritas, kebersamaan, dan persatuan. Perjalanan mudik seringkali dipenuhi dengan masalah seperti kemacetan lalu lintas dan ketidaknyamanan lainnya, tetapi orang-orang tetap melakukannya dengan semangat tinggi dan kesabaran. Ini menunjukkan betapa kuatnya nilai-nilai kebersamaan dan solidaritas yang ada dalam budaya Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun