1.Pendahuluan pembelajaran (sebagaimana pendahuluan dalam metode-metode lain).
2.Guru menyuguhkan materi yang mudah dipahami. Mula-mula materi disajikan dengan lisan yang diiringi isyarat, gerakan gambar atau dramatisasi. Misalnya berupa dialog-dialog pendek dengan menggunakan tema kegiatan sehari-hari, yang diterapkan secara berulang.
3.. Guru mengarahkan para pelajar agar menyimak dialog-dialog tersebut, lalu menirukan apa yang didengar sampai benar-benar lancar.
4.Guru membimbing para pelajar untuk mengimplementasikan dialog-dialog itu bergantian dengan teman-temannya.
5.Setelah memperagakan dialog-dialog tersebut sesama teman, guru memberikan teks bacaan lain, yang temanya masih berkaitan dengan dialog yang dipelajari tadi. Kemudian guru memberikan contoh bagaimana cara membaca yang baik dan benar, serta diikuti oleh para pelajar berulangkali.
6.Apabila di teks bacaan tersebut terdapat kosa kata yang baru dan sulit, guru mengajarinya dengan cara memberitahu dengan gerakan, atau isyarat, atau gambar atau lain-lainnya. Apabila cara tersebut pelajar belum juga paham, maka guru menerjemahkan dengan menggunakan sinonimnya atau bahasa populer.
7.Guru mengenalkan beberapa struktur gramatika yang terkandung pada teks, kemudian membahasnya bersama-sama.
8.Guru memberi tugas untuk menelaah teks yang telah dipelajari, kemudian mendiskusikan isi yang terkandung di dalamnya.
9.Penutup pembelajaran, yaitu dengan memberikan evaluasi berupa pertanyaan-pertanyaan tentang isi teks yang dibahas.
Kekurangan dan Kelebihan Metode Eklektik
Meski dengan metode Eklektik seorang guru mampu menggunakan berbagai metode dalam proses pengajaran sehingga kelemahan-kelemahan yang ada pada sebuah metode tertentu dapat diminimalisir, tetapi tetap tidak dapat dipungkiri bahwa setiap metode selalu memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Di antara kelebihan metode ini adalah sebagai berikut: