Mohon tunggu...
Hadenn
Hadenn Mohon Tunggu... Mahasiswa

Football and Others

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Chelsea Tertahan dengan Man United yang Masih Belum Bangkit!

4 November 2024   23:35 Diperbarui: 6 November 2024   07:36 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
AP PHOTO/DAVE THOMPSON 

Sebagaimana kita tahu hierarki Old Trafford masih berusaha merampungkan detail akhir untuk kontrak manajerial Ruben Amorim, mantan striker utama Van Nistelrooy tak terbantahkan mengincar kemenangan beruntun setelah Rabu kemarin menghancurkan Leicester 5-2 di EFL Cup. 

Di lain sisi, mereka cuma mengentaskan delapan gol dari sembilan pertandingan sejauh ini, Man United juga satu dari lima tim yang belum 10 mencetak 10 gol di Liga Inggris 2024-25, bersama dengan Newcastle, Crystal Palace, Southampton, dan Ipswich Town. Bagaimanapun, performa bintang lima kemarin tak bisa dibantah akan meningkatkan harapan besar untuk striker "Setan Merah".

Sementara, Chelsea tidak membutuhkan panduan untuk mencetak gol bersama dengan pelatih kepala Enzo Maresca, terima kasih untuk peran besar dari Cole Palmer, yang secara terang memberikan perbedaan menghadapi Newcastle United pekan lalu.

Bagaimanapun, Maresca telah membuat 11 perubahan tim kemenangan untuk pertemuan di tengah pekan dengan Newcastle di EFL Cup. Meski, tim lapis dua ini tak bisa meneruskan performa superior tim utama, dikalahkan oleh gol pembuka Alexander Isak dan gol bunuh diri Axel Disasi. 

Melihat performa Chelsea ketika ditahan imbang 1-1 kontra Manchester United, Minggu (3/11/2024) tengah malam, di Stadion Old Trafford, menuntut pembenahan dari Enzo Maresca. Meski, performa mereka tak bisa dibantah cukup solid akhir-akhir ini, Chelsea tak cukup kuat untuk bisa mencuri poin dari "Setan Merah".

Chelsea terlalu mudah kehilangan bola akibat gagal menemukan solusi dari pertahanan solid Manchester United. Hal ini terlihat dari 54 persen penguasaan bola dengan total tembakan 12 kali, cuma tepat sasaran 3 kali.

Sementara, Manchester United tak bisa dimungkiri juga kesulitan dengan tekanan tinggi diterapkan oleh Chelsea, mereka kesulitan keluar dari tekanan dan kerap melakukan kesalahan umpan ketika memasuki seperti akhir pertahanan tim tamu. 

Beruntung, Manchester United mendapatkan peruntungan melalui penampilan ceroboh kiper Chelsea, Robert Sanchez, yang menjatuhkan Rasmus Hojlund di menit ke-69 sehingga "Setan Merah" mendapatkan ganjaran penalti. Bruno Fernandes yang menjadi algojo berhasil mengeksekusi dengan sempurna.

Masalahnya, Manchester United menampilkan permainan ceroboh, cuman butuh empat menit bagi Chelsea untuk mengejar ketertinggalan. Gol ini bermula dari tendangan pojok, kemelut depan gawang, dan diakhiri tendangan voli Moises Caicedo ke pojok kanan gawang Andre Onana. 

Selain itu, setelah Manchester United mencetak gol tidak ada satu pun tembakan mampu mereka sarangkan tepat sasaran. Hal ini juga berlaku untuk dua striker utama, Hojlund dan Joshua Zirkzee, tidak mampu melepaskan tembakan di laga itu. Secara keseluruhan, Manchester United masih bermain serupa (di bawah Ten Hag). Kami berekspektasi mereka bermain lebih agresif.

Man United bahkan gagal keluar dari kesan permulaan laga yang lambat di Liga Inggris. Hingga pekan kesepuluh liga edisi 2024-25, mereka cuma sekali mencetak gol di babak pertama. Hal ini tercipta ketika menghadapi Southampton, 14 September lalu.

Semua ini secara terpisah tidak bisa dibebankan kepada staf pelatih, pemain-pemain Man United harus berusaha lebih keras untuk mengakhiri minimnya efektivitas. "Setan Merah" cuma bisa mencetak sembilan gol dari 15,5 xG.

Selain itu, koleksi 12 poin dari 10 pertandingan pada permulaan musim adalah kiprah terburuk Man United pada Liga Inggris sejak musim 1986-1987. Kala itu, Man United ditangani oleh Ron Atkinson yang hanya bisa memberikan delapan poin pada 10 pertandingan awal.

Karena hal ini, cukup bisa dipahami kekecewaan dari Chelsea yang gagal meraup poin penuh di Old Trafford. Mereka telah gagal mencuri poin sempurna dari 2017, dan bahkan ketika bertemu tim terburuk Man United mereka masih belum bisa memecahkan pencapaian ini. 

Meski, tak bisa dimungkiri Chelsea berhasil menampilkan permainan lebih jelas dengan berporos pada pivot Moises Caicedo dan Romeo Lavia. Satu catatan dari mereka cuma dari kerja sama di sepertiga akhir, mereka tidak memiliki sinergi cukup untuk bisa membongkar pertahanan yang biasa saja di Manchester United.

Setelah semua, hasil imbang bisa dikatakan paling adil untuk kedua tim, mereka berdua sama-sama buruk dalam bersikap di sepertiga di akhir. Hasil ini membuat Man United masih terjebak di peringkat belasan, dan Chelsea masih merasa aman di posisi empat. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun