Selain permainan tim, don Carlo memberikan sanjungan untuk individu para pemain. Pelatih berkebangsaan Italia ini melihat pemain masih menjaga ambisi besar untuk mempertahankan gelar musim lalu, La Liga dan Liga Champions.Â
Salah satu dari pemain ini adalah Jude Bellingham, rela menerima rasa sakit dari cedera di bahu kanan untuk bisa mengantarkan hasil sempurna kontra Espanyol, akhir pekan lalu. Pemain-pemain lain juga berlatih dengan keras untuk berkompetisi untuk memperoleh menit bermain sebagai kesebelasan utama.Â
"Semakin sering bermain, para pemain mulai bisa menemukan level terbaik mereka. Saya terkadang merasa tidak adil dengan beberapa pemain yang berlatih keras, tetapi saya berharap mereka bersabar karena kami butuh performa semua pemain demi meraih tujuan kami," kata Ancelotti, yang berasal dari Italia.
Benar, semua ini tak bisa dimungkiri telah menjadi ciri khas dari Carlo Ancelotti, telah terbukti bisa memenangkan hati semua pemain di ruang ganti. Pelatih satu ini selalu bisa membuat ruang ganti merasa "aman", entah dengan atau tanpa hasil baik.
Terlebih, ruang ganti Madrid tak bisa dimungkiri telah diisi penuh oleh pemain bintang, seperti Vini Jr, Bellingham, Kylian Mbappe, Rodrygo, Arda Guler, dan Endrick. Ancelotti diharuskan bisa menjaga pemain ini untuk tetap menjaga asa masuk dalam kesebelasan utama. Mereka harus mengerti akan selalu ada "nilai tambah" di saat mereka bisa tampil memuaskan selama latihan.Â
Benar, Endrick bisa dikatakan masih muda, tetapi pemain satu ini telah secara reguler bermain sebagai kesebelasan utama dalam tim Brasil.Â
Karena hal ini, memikirkan untuk memasukkan pemain macam Endrick dalam kesebelasan utama tak terbantahkan berada dalam pertimbangan untuk dimainkan. Benar, ini akan berbeda dengan Joselu sebagai "squad player", Endrick harus diletakkan dalam permainan, terlebih dengan hasil diantarkan oleh talenta muda satu ini.Â
Secara hasil, Endrick telah mengantarkan 2 gol, cuma kalah dari Vinicius Junior (3 gol) dan Kylian Mbappe (6 gol).
Setelah semua, Carlo Ancelotti adalah pelatih terbaik dunia dalam mengurus pemain ruang ganti, kalau Carlo bisa mengerjakan semua ini dalam jangka cukup lama. Lantas, mengapa Ancelotti harus gagal untuk tantangan kali ini, sangat tidak masuk akal.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H