Dengan membiasakan berpikir kritis tak terbantahkan perkembangan personal akan menjadi satu jaminan. Hal ini merupakan salah satu fundamental untuk memicu rasa keingintahuan tinggi, kedamaian, dan kecintaan akan ilmu pengetahuan.Â
Benar, kita semua mengerti tidak ada makhluk intelektual di bumi tidak dilengkapi dengan tiga atribut tersebut.
Mengatakan "Gak"Â
Setengah jalan hidup kita telah termudakan dengan membiasakan berpikir kritis, dan kalau ada satu lagi kemampuan untuk menyempurnakan kemudahan sebagai 18 tahun, kemampuan ini tak bisa dipungkiri adalah mengatakan "gak".
Mengatakan "gak" tak terbantahkan terkesan sederhana, tetapi sebagian orang mengalami masalah dengan hal ini. Titik terburuknya, kemampuan ini akan sulit untuk didapatkan seiring menjadi dewasa. Seperti kebiasaan, dengan efek jerat jauh lebih buruk.
Terlebih, sebagai manusia Indonesia kita dibiasakan dengan "ketidakenakan", padahal kita tidak harus mengambil semua kebiasaan macam ini. Benar, sebagai makhluk intelektual kita perlu membatasi semua hal, termasuk kebiasaan masyarakat yang tidak menguntungkan, atau bahkan menyulitkan cara kita menjalani hidup.
Benar, satu set kemampuan ini tak bisa dipungkiri telah dimiliki oleh semua entrepreneur ternama dunia, cukup sebut keputusan telah mereka ambil di Internet dan kita akan menemukan bagaimana orang-orang ini dengan mudah membatasi hal-hal mungkin akan menghambat perkembangan perusahaan dan diri mereka sendiri.
Pemikiran kritis yang terus-menerus dapat melelahkan secara mental. Terlalu banyak berpikir dapat menyebabkan kelumpuhan keputusan dan berkontribusi pada kelelahan. Belajar mengatakan "Gak" dapat membantu individu menghindari stres yang tidak perlu dan menjaga kesejahteraan kita, baik secara mental atau juga finansial.
Berpikir kritis seringkali melibatkan penimbangan pilihan dan pertimbangan konsekuensi potensial. Meskipun ini dapat bermanfaat, hal ini juga dapat menyebabkan pertanyaan yang berkelanjutan terhadap pilihan. Terkadang, penting untuk mempercayai naluri dan mengatakan "Gak" pada peluang yang tidak sesuai dengan nilai-nilai atau tujuan pribadi.
Setelah semua, dua kemampuan tersebut tak terbantahkan merupakan sebagian kecil diperlukan untuk menjadi entrepreneur ternama. Meski sebagian kecil diperlukan, tetapi kita semua mengerti dua hal ini diperlukan, terlebih dua hal ini tak bisa dipungkiri bisa memudahkan hidup sebagai 18 tahun.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H