Benar, kedalaman tim secara berlebih-lebihan merupakan anugerah bagi semua pelatih, tetapi tidak bagi para pemain.Â
Lebih jauh lagi, problem musim lalu bukan dari cedera lini tengah, melainkan cedera lini lain di mana membuat maestro lini tengah ini bermain di luar dari posisi mereka. Kembali lagi dengan Joshua Kimmich dan Leon Goretzka, kedua pemain ini bisa dibilang cukup sering bermain sebagai bek kanan dan bek tengah.Â
Karena hal ini, kedatangan Joao Palhinha bisa dibilang tambahan lumayan, tetapi bukan kebijakan luar biasa dari manajemen. Terlebih, ketika FC Bayern kehilangan Joshua Kimmich atau Leon Goretzka, tak bisa dipungkiri ini bukan pertukaran menguntungkan.
Harus diingat ketiga pemain ini berada dalam usia sama (29 tahun). Kita semua tahu mungkin secara performa Joao Palhinha tampak lebih baik, tetapi kualitas akan permanen, Joshua Kimmich dan Leon Goretzka sudah terlalu lama menunjukkan bisa bermain di level tertinggi dalam rentang lama.
Mengeruk Vincent Kompany "Vinni"
Beberapa bulan lalu, manajemen Munchen secara mengejutkan telah bersepakat akan bekerja sama bersama Vincent Kompany dalam membangun tim, Legenda Manchester City ini menandatangani kontrak 3 tahun hingga 2027.
Menengok dari permainan selama menangani Burnley, Vincent Kompany ini bisa dibilang bermain berani, menunjukkan urgensi mencetak gol harus dengan memulai serangan. Dari sini kita tahu tim Vinni tidak akan bermain bertahan.
Lebih jauh lagi, hal ini juga diperlihatkan melalui transfer terbaru, Michael Olise didatangkan dari Crystal Palace. Tak terbantahkan penyerang Prancis ini bukan profil mentereng, tetapi Olise bisa memenuhi semua permintaan dalam skema permainan.Â
Mengingat Joao Palhinha telah dikabarkan secara resmi dari musim lalu, gelandang asal Portugal ini tak bisa dianggap sebagai keinginan dari Vinni. Meski, tak bisa dipungkiri transfer tetap dilanjutkan hingga seperti sekarang.
Kembali dengan Olise, kehadiran pemain satu ini bisa dibilang akan mendorong salah satu dari Serge Gnabry atau Kingsley Coman keluar dari klub. Dan, menengok situasi hari ini Kingsley Coman akan lebih mungkin keluar, mengingat ketertarikan dari PSG memulangkan putra daerah satu ini semakin menguat. Sedangkan, Serge Gnabry terlihat sulit bergerak menanggapi permintaan dari klub Jerman lain.
Setelah semua, ini merupakan permulaan cukup memuaskan dari semua pekerja dari luar lapangan. Mereka telah membangun suatu  "blueprint", minimal kita semua tahu terdapat ide dibalik semua tindakan klub, terutama untuk beberapa bulan ke depan.Â