Mohon tunggu...
Hadenn
Hadenn Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Football and Others

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Menerka "Vinni's Blueprint" dalam Membangun Munchen 2024/25!

14 Juli 2024   01:19 Diperbarui: 14 Juli 2024   02:06 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
AP PHOTO/CHRISTIAN BRUNA 

MUENCHEN, JUMAT -- Melalui sosial media resmi, FC Bayern mengumumkan kesepakatan transfer Joao Palhinha dari Fulham. Gelandang bertahan tim Portugal ini dikontrak selama empat tahun dan akan menggunakan nomor punggung 16 pada musim depan (12/07/2024).

Palhinha cuma butuh berpenampilan apik selama semusim penuh di Fulham untuk menarik perhatian Bayern, membuat manajemen rela merogoh 50 (+5) juta poundsterling. Tindakan ini merupakan satu hal tersendiri bagi the Bavarians, minimal satu langkah pertama dalam membangun ulang setelah kegagalan musim lalu.

Terlebih, di lain sisi Bayer Leverkusen selaku juara bertahan tidak mengalami perubahan signifikan, hampir semua pemain penting dalam skema permainan masih menetap, diiringi dengan komitmen Xabi Alonso dalam mengarungi musim depan.

Benar, persaingan Bundesliga akan makin seru musim depan, sebagai salah satu tim diunggulkan, Bayern Munchen tak terbantahkan tak akan membiarkan "The Meisterschale" terlalu lama jauh dari rumah.

Membongkar poros permainan

Kita semua tahu lini tengah merupakan lini paling berpengaruh dalam permainan sepakbola, tim mana saja berniat menguasai permainan. Maka, harus bisa memenangkan lini tengah,  mereka harus bisa menahan bola lebih lama hingga mengalirkan bola lebih cepat ketimbang tim lawan. Dewan manajemen Munchen sadar benar akan hal ini.

Menengok musim lalu, FC Bayern telah memiliki komposisi lini tengah cukup solid, terdapat empat nama bersaing untuk dua tempat, Joshua Kimmich, Konrad Laimer, Leon Goretzka, dan satu talenta muda, Alexandre Pavlovic. 

FC Bayern cenderung memainkan skema (4-2-3-1), poros lini tengah di sini berarti dua pemain di depan susunan empat bek. 

Bagaimanapun, menurut Tuchel, pelatih Bayern musim lalu, tidak ada intensitas dalam lini tengah, manajer berkebangsaan Jerman ini menganggap tim masih membutuhkan seorang jangkar dalam poros permainan. Karena hal ini, rumor mengenai Joao Palhinha tak pernah turun, seolah penggemar merasa hal sama. 

Sekarang, bersama dengan Joao Palhinha dalam lini tengah, tak bisa dibantah telah menambah pilihan cara memainkan permainan di sana. FC Bayern bahkan bisa bermain menggunakan tiga dari pemain tengah ini tanpa perlu memikirkan resiko cedera, semenjak mereka dianugerahi kedalaman semacam ini.

Meskipun, tak bisa dipungkiri tidak ada jaminan komposisi lini tengah hari ini akan bertahan lama. Joshua Kimmich misal, kontrak sisa semusim dengan mudah bisa memikirkan transfer menuju Barcelona atau Manchester City, sementara Leon Goretzka sudah dari musim lalu ditarget Dortmund. 

Benar, kedalaman tim secara berlebih-lebihan merupakan anugerah bagi semua pelatih, tetapi tidak bagi para pemain. 

Lebih jauh lagi, problem musim lalu bukan dari cedera lini tengah, melainkan cedera lini lain di mana membuat maestro lini tengah ini bermain di luar dari posisi mereka. Kembali lagi dengan Joshua Kimmich dan Leon Goretzka, kedua pemain ini bisa dibilang cukup sering bermain sebagai bek kanan dan bek tengah. 

Karena hal ini, kedatangan Joao Palhinha bisa dibilang tambahan lumayan, tetapi bukan kebijakan luar biasa dari manajemen. Terlebih, ketika FC Bayern kehilangan Joshua Kimmich atau Leon Goretzka, tak bisa dipungkiri ini bukan pertukaran menguntungkan.

Harus diingat ketiga pemain ini berada dalam usia sama (29 tahun). Kita semua tahu mungkin secara performa Joao Palhinha tampak lebih baik, tetapi kualitas akan permanen, Joshua Kimmich dan Leon Goretzka sudah terlalu lama menunjukkan bisa bermain di level tertinggi dalam rentang lama.

AFP/ANDY BUCHANAN
AFP/ANDY BUCHANAN

Mengeruk Vincent Kompany "Vinni"

Beberapa bulan lalu, manajemen Munchen secara mengejutkan telah bersepakat akan bekerja sama bersama Vincent Kompany dalam membangun tim, Legenda Manchester City ini menandatangani kontrak 3 tahun hingga 2027.

Menengok dari permainan selama menangani Burnley, Vincent Kompany ini bisa dibilang bermain berani, menunjukkan urgensi mencetak gol harus dengan memulai serangan. Dari sini kita tahu tim Vinni tidak akan bermain bertahan.

Lebih jauh lagi, hal ini juga diperlihatkan melalui transfer terbaru, Michael Olise didatangkan dari Crystal Palace. Tak terbantahkan penyerang Prancis ini bukan profil mentereng, tetapi Olise bisa memenuhi semua permintaan dalam skema permainan. 

Mengingat Joao Palhinha telah dikabarkan secara resmi dari musim lalu, gelandang asal Portugal ini tak bisa dianggap sebagai keinginan dari Vinni. Meski, tak bisa dipungkiri transfer tetap dilanjutkan hingga seperti sekarang.

Kembali dengan Olise, kehadiran pemain satu ini bisa dibilang akan mendorong salah satu dari Serge Gnabry atau Kingsley Coman keluar dari klub. Dan, menengok situasi hari ini Kingsley Coman akan lebih mungkin keluar, mengingat ketertarikan dari PSG memulangkan putra daerah satu ini semakin menguat. Sedangkan, Serge Gnabry terlihat sulit bergerak menanggapi permintaan dari klub Jerman lain.

Setelah semua, ini merupakan permulaan cukup memuaskan dari semua pekerja dari luar lapangan. Mereka telah membangun suatu  "blueprint", minimal kita semua tahu terdapat ide dibalik semua tindakan klub, terutama untuk beberapa bulan ke depan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun