Lebih jauh lagi, dana darurat ini memang harus digunakan dalam keadaan mendesak, bermain dengan teman, liburan, hingga mencoba kebab viral tak bisa dibantah bukan termasuk ke dalam keadaan mendesak.
Benar, kita semua tak pernah berharap menggunakan dana ini, tetapi ketersediaan dana ini diutamakan dalam susunan.Â
Melunasi utang
Setelah mengamankan dana darurat, kita bisa mengeluarkan uang ini sekarang, dan tak bisa dipungkiri tak ada jalan lebih didahulukan ketimbang melunasi utang. Tak bisa dibantah di era kesenjangan kemampuan dan keinginan ini utang telah dinormalisasi.Â
Benar, kalung Naruto itu, kalung Zoro ini, hingga kalung BMTH, semua hal ini merupakan kebutuhan tak penting, tetapi seolah dibutuhkan untuk memenuhi kepuasan diri sendiri.
Mungkin kita tidak berutang saat transaksi hal-hal tersebut, tetapi tak bisa dipungkiri transaksi semacam ini akan mempengaruhi keberlanjutan hingga akhir bulan. Di akhir, kita diharuskan berutang karena memang barang ini dibutuhkan.
Cara kita dalam melunasi utang juga sama penting di sini, terdapat dua cara terkenal dalam mengurus masalah ini.
Pertama, metode longsor dengan berfokus pada suku bunga tertinggi terlebih dulu. Dengan melunasi utang bunga tertinggi, penghematan uang dalam jangka panjang akan lebih besar. Semakin cepat pelunasan utang semacam ini, semakin kecil bunga harus dibayar.
Kedua, kalian bisa memilih metode bola salju, biarkan bunga cicilan besar semakin tinggi, berikan fokus pada pinjaman terkecil terlebih dulu. Dengan selesaikan misi satu per satu akan tercipta kondisi psikologis untuk melunasi utang lain.
Metode pertama tak bisa dibantah lebih baik kalau kalian disiplin, penghematan uang akan lebih besar dalam jangka panjang. Sedangkan, metode kedua bermain secara psikologis karena kita akan melihat kemajuan lebih cepat di sini.Â
Setelah semua, penganggaran uang secara finansial memang sangat personal, karena hal ini tidak ada satu jalan anggaran bisa diterapkan oleh semua orang dengan sama memuaskan. Tentu, kalian bisa membangun kebiasaan keuangan sehat dari sekarang!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H