Mohon tunggu...
Hadenn
Hadenn Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Football and Others

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Undang-Undang Keuangan, Literasi Finansial (2/2)

18 Juni 2024   20:28 Diperbarui: 18 Juni 2024   20:53 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
The Getty Family's Trust Issues | The New Yorker 

Pernahkah teman-teman sekalian berangan-angan tentang adanya "aturan main" finansial? Sebuah kode rahasia yang menjamin kebebasan finansial jika diikuti dengan disiplin. Kenyataannya, alih-alih rahasia, "aturan main" ini justru berupa literasi keuangan yang tersedia luas dan bisa dikuasai siapa saja.

Ngomong-ngomong, kalian bisa sebut istilah ini dengan sebutan Undang-undang keuangan.

Di era digital dengan kemudahan terkoneksi ini, ironisnya, lebih dari 50% masyarakat Indonesia masih belum melek finansial. Bayangkan, di tengah lautan informasi, harta karun berupa pengetahuan pengelolaan uang justru terabaikan.

Sebagai contoh Budi, misalnya. Karyawan BUMN dengan gaji Rp 15 juta per bulan. Alih-alih merencanakan keuangannya saat gajian, Budi justru memilih langsung bersenang-senang di tempat hiburan malam. Kisah Budi ini mencerminkan banyaknya jebakan gaya hidup yang mengintai para buta literasi keuangan.

Lantas, apakah teman-teman sekalian termasuk dalam Budi?


Tanpa literasi finansial, impian kelimpahan hanyalah fatamorgana. Memang, ada segelintir orang yang "secara instan" kaya raya, seperti pemenang lotre. Namun, statistik menunjukkan bahwa 70% pemenang lotre kembali jatuh miskin dalam waktu 5 tahun. Bisnis lotre pun ilegal di Indonesia, semakin menegaskan bahwa jalan lotre memang bukan sebuah pilihan.

Bahkan, jika Anda tiba-tiba mendapat hadiah Rp 1 miliar hari ini, tanpa pengelolaan tepat, uang tersebut bertahan paling lama 3 tahun. Ketidaktahuan dalam mengelola keuangan bisa dibilang semacam lubang hitam yang menghisap kekayaan.

Dengan akses informasi yang kita miliki, mari sebarkan virus literasi keuangan kepada orang-orang di sekitar kita. Berbagi ilmu merupakan investasi jangka panjang untuk membangun masa depan finansial mapan bagi bangsa ini. Mari membuat Indonesia hebat!

Sebelum lebih jauh, akan menjadi suatu kebutuhan mendesak untuk kalian membaca bagian (1/2) terlebih dahulu, fondasi finansial dibangun dari sana. Baru sekarang kita akan menggali tentang 3 aturan lain dalam memperkuat keuangan.

Berhenti investasi

Sudah menjadi suatu keharusan, untuk secara serius memikirkan berhenti investasi pada bidang yang tidak kalian mengerti. Benar, investasi masih sangat penting, bahkan dianjurkan kalau berniat menggandakan uang, tetapi harus pada satu bidang di mana kalian mengerti cara industri ini bekerja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun