Mohon tunggu...
Hadenn
Hadenn Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Football and Others

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Joan Laporta, Pemugaran Filosofi Barcelona

30 Mei 2024   19:23 Diperbarui: 31 Mei 2024   10:00 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Messi (Kiri) dan Suarez (Kanan) | AFP/JOSEP LAGO 

Terbaru, cara Laporta dalam membujuk Xavi kembali dalam kursi pelatih kepala, lalu memecat secara langsung setelah berhasil mengamankan tanda tangan Hansi Flick, ini bukan soal kompensasi, tetapi cara Laporta merangkul Xavi Hernandez ketika tengah bernegosiasi dengan Flick. 

Xavi Hernandez, seorang Legenda klub tak bisa dibantah tak pernah pantas mendapatkan perlakuan demikian. 

Selain itu, kita juga bisa memberikan sorotan terhadap cara Laporta melengserkan Lionel Messi dari klub, bagaimana seorang Legenda terbesar pernah bermain dalam sejarah klub, tidak mendapatkan pesta perpisahan pantas.

Laporta cuma butuh kurang dari setengah tahun untuk mengeluarkan Messi dari klub.

Meniti dari alasan Laporta soal pembebasan ruang gaji, mungkin kebijakan tersebut bisa dibilang cukup masuk akal, terutama gaji Messi memang terbesar dalam klub. Namun, cara Laporta dalam memojokkan sang Legenda terbesar terkait permasalahan ini sangat tidak pantas, terlebih Messi dikabarkan sudah bersedia memotong sebagian besar gaji untuk tetap melanjutkan bermain bersama klub.

Terparah di antara semua, perlakuan Laporta seperti ini bukan cuma berlaku untuk Lionel Messi, tetapi juga beberapa nama Legenda lain, seperti Sergio Busquets, dan Jordi Alba. 

Messi (Kiri) dan Suarez (Kanan) | AFP/JOSEP LAGO 
Messi (Kiri) dan Suarez (Kanan) | AFP/JOSEP LAGO 

Dengan demikian, sejumlah kebijakan membangun dari Laporta perlu diteruskan, tetapi cara sang Presiden klub mengerjakan pemugaran, terutama terhadap bagian-bagian penting dalam sejarah klub perlu dievaluasi, perpisahan dengan cara buruk beneran tidak diperlukan sama sekali.

Pemugaran filosofi klub

Kita semua tahu Xavi sebelum era Barca memainkan sepakbola tika-tika, selalu mendominasi permainan, memompa umpan pendek terus-terusan ke depan sambil menunggu kesempatan mencetak gol datang.

Benar, Xavi Hernandez pernah menjadi salah satu pelatih muda dengan prospek permainan paling menghibur di daratan Eropa.

Meskipun demikian, Xavi memutuskan berhenti bermain menghibur dan mulai bermain pragmatis sejak tuntutan juara sudah terlampau tinggi untuk dihindari, bahkan semua bagian manajemen klub juga ikut menuntut akan hasil instan. Beruntung, sang Juru taktik berhasil mengantarkan trofi la liga pada musim lalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun