Bagaimanapun, bicara jujur soal mantan-mantan Presiden, pertemuan mereka juga tak akan membahas hal baru jika diadakan terlalu sering, terlebih ketika klub ini dibentuk secara resmi dalam formalitas. Sedangkan, pemerintah bertugas lebih membutuhkan kebaruan ide untuk mengakselerasi pembangunan, dengan berat hati Presidensial Klub Indonesia tidak akan bisa menawarkan hal ini.
Bagaimana dengan membentuk Town Hall meetings?
Pertemuan ini akan diadakan secara berkala, di mana entah pakar, budayawan, atau mungkin dosen akan berbicara terkait permasalahan dialami negara di depan mahasiswa bersama Presiden di tengah-tengah mereka. Diskusi ini akan bersifat terbuka, jelas tertuang nilai demokrasi di sana.
Setelah sesi pertemuan publik, semua diskusi selesai, Prabowo akan maju sendiri menanggapi semua permasalahan secara langsung. Lalu, dikutip oleh pres dan nanti secara tidak langsung akan dibandingkan dengan kebijakan dalam kabinet.
Dengan demikian, publik akan berpikir pemerintah bersikap inklusif dalam mengelola negara. Dari sini publik juga mengetahui masih ada masyarakat sipil peduli untuk mengelola negara, masih ada publik berkontribusi dalam diskusi diadakan negara, juga pemerintah yang tak lagi teralienasi dari realitas.