Mohon tunggu...
Hadenn
Hadenn Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Football and Others

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Presidensial Klub Indonesia: Tempat Representasi Pemikiran Tokoh Reformasi

10 Mei 2024   10:50 Diperbarui: 10 Mei 2024   10:53 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(AFP/Keterangan gambar, Presiden SBY mempertemukan Jokowi dan Prabowo di acara buka bersama di Istana Negara) 

Namun, Prabowo sendiri belum berpikir tentang format resmi dari Presidential Club Indonesia. Terlepas dari beberapa pernyataan dilontarkan SBY dan Jokowi beberapa hari belakangan, yang terang-terangan sepakat akan pengadaan klub ini. 

Secara keseluruhan, Megawati dengan periode singkat berhasil menegakkan demokrasi dan menyelenggarakan pemilu langsung untuk pertama kali. Lalu, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membawa pertumbuhan ekonomi mencapai 6 persen dan menurunkan angka kemiskinan. Kemudian, Joko Widodo rekor pembangunan infrastruktur tertinggi. Tentu, saran dari pemikiran mereka akan sangat berguna.

ANTON RAHARJO/ANADOLU AGENCY VIA GETTY IMAGE 
ANTON RAHARJO/ANADOLU AGENCY VIA GETTY IMAGE 

Mengkritisi lebih jauh

Harus kembali diingat cita-cita mulia dari Prabowo Subianto ini disimpan sejak tahun 2014 atau mungkin lebih lama lagi, beliau berkeinginan memberikan tempat kepada Megawati Soekarno Putri, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Joko Widodo untuk "mengawasi" kebijakan pemerintah.

Perbedaan paling besar antara Presidensial Klub Indonesia dengan Oposisi adalah pada ketulusan, di sini para mantan Presiden bersikap lebih jujur dari pandangan diri sendiri tanpa melibatkan partai. Meski, tak bisa dipungkiri akan menjadi tantangan tersendiri untuk membedakan kedua hal ini. 

Dari sini urgensi untuk mengarahkan Presidensial Klub Indonesia sebagai tempat informal, tepat seperti yang sudah dibuat AS menjadi sangat penting. Sebab, kita semua tak pernah tahu seberapa besar kepentingan bergerak di dalam sana, apakah para mantan Presiden sungguhan bisa melepas kepentingan partai.

Pembuatan Presidensial Club Indonesia sebagai tempat formal akan memiliki peluang sebagai poros politik baru, seperti reinkarnasi Dewan Pertimbangan Agung (DPA) yang sudah dihapuskan dari Amandemen Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. 

Meski demikian, tempat untuk membuat para mantan Presiden bersilaturahmi ini memang diperlukan, terlepas dari peran Presidential Club Indonesia ke depan akan seperti apa, yang terpenting adalah tetap menjaga tempat ini sehat bukan menjadi tempat toksik, atau bahkan alat politik.

Selain itu, secara kelembagaan, Presidensial Klub Indonesia ini juga sama seperti Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) sebagai penasihat presiden dalam menjalankan kebijakan. Memang pantas pembangunan format resmi dalam klub ini perlu dipikirkan lama oleh Prabowo, sebab beberapa pertimbangan esensial saling terkait di dalam sana.

Alternatif Presidensial Klub Indonesia 

Calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto (kiri) dan Gibran Rakabuming Raka (kanan) Jakarta, Rabu (14/2/2024). ANTARA FOTO
Calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto (kiri) dan Gibran Rakabuming Raka (kanan) Jakarta, Rabu (14/2/2024). ANTARA FOTO

Pengadaan Presidensial Klub Indonesia, dibandingkan dengan dicurigai ada intervensi atau justru dicurigai sebagai tempat penguatan kekuatan politik. Mungkin akan lebih untuk tidak diadakan, lalu membuat klub baru yang mungkin lebih baik dan paling penting tidak berpotensi mengurangi legitimasi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun