Mohon tunggu...
Hadenn
Hadenn Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Football and Others

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Liverpool, Bencana Kurang Persiapan!

27 April 2024   23:20 Diperbarui: 27 April 2024   23:48 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Everton v Liverpool, 2023/24 | Premier League 

Saya kehabisan energi (terlalu lelah) ...

Liverpool harus melapangkan dada dengan hasil imbang, laga tandang kontra West Ham pada pekan ke-35 liga Inggris, Sabtu malam WIB (27/04).

Bermain di London Stadium, rumah the Hammers, Liverpool mampu bermain dominan sejak menit pertama pertandingan, mereka mengerti betapa penting arti laga ini. Namun, bukan mencetak gol, justru harus kebobolan lebih dulu melalui Jarrod Bowen.

Menit 43', ketika fokus pemain mulai melemah, West Ham memainkan kombinasi tendangan sudut pendek dari Lucas Paqueta, Mohammed kudus hingga tandukan maut Jarrod Bowen. Mereka kebobolan pada momen terburuk, beberapa saat sebelum akhir paruh pertama.

Gol ini merupakan kali ke-16 Liverpool kebobolan lebih dulu di liga Inggris musim ini.

Di tengah situasi sulit the Reds menunjukkan karakter apik, langsung menyerang penuh dari peluit dibunyikan hingga mencetak gol balasan melalui Andy Robertson.

Virgil van Dijk dkk mampu membalikkan keadaan di menit ke-64, melalui tendangan sudut Trent Alexander-Arnold mengirim kepada Cody Gakpo, tendangan cepat sempurna mengenai kaki Angelo Ogbonna, bola berubah arah dan masuk ke dalam gawang.

Sudah unggul dengan epic, Liverpool justru mengalami penurunan, mereka membiarkan West Ham menyerang atau memegang bola, tidak ada intensi untuk menambah angka di sana.

Bencana sudah tiba, melalui umpan brilian Jarrod Bowen, pemeran utama pertandingan malam ini langsung mengirim umpan sempurna tepat di kepala Michael Antonio, tandukan tak terhentikan tuan rumah mengejar ketertinggalan, imbang.

Pasukan Jurgen Klopp boleh kembali menyerang penuh terus-terusan, tetapi semua sudah terlambat, tidak ada keajaiban tersisa di langit London. Skor 2-2 bertahan hingga wasit Anthony Taylor mengakhiri pertandingan.

Hasil imbang pertama sejak Februari 2019, 5 tahun lalu. 

Tak bisa dibantah salah satu malam terburuk untuk The Reds, malam yang cukup untuk memastikan klub kembali puasa gelar liga, terlihat dari cara para pemain keluar lapangan, mereka juga mengerti betul akan hal ini. 

Dari mana kekacauan bermula

West Ham v Liverpool, 2023/24 | Premier League 
West Ham v Liverpool, 2023/24 | Premier League 

Dua minggu lalu, salah satu minggu terpadat selama musim ini diiringi dengan beberapa pemain penting cedera, Jurgen Klopp terpaksa harus merotasi beberapa pemain dan berakhir dipermalukan oleh Atalanta 3 gol tanpa balas. Tentu, mayoritas pengamat bola biasa akan memulai membahas dari sini.

Padahal, kalau kita berpikir dengan jernih, tidak ada masalah dengan merotasi pemain, tiap pelatih pernah melakukan hal ini, termasuk Jurgen Klopp. Tanpa merotasi pemain, akan menjadi kemustahilan untuk merealisasikan mimpi Quadruple penggemar.

Masalah bermula dari awal musim, di mana manajemen klub bisa dikatakan tak cekatan mengurus kedalaman tim, mereka kehilangan dua pemain tengah senior secara bersamaan Jordan Henderson dan Fabinho tanpa persiapan matang. 

Lalu, mencoba panic buying dengan membeli Caicedo dari Brighton dengan harga fantastis, beruntung ditolak, berakhir cuma mendapatkan Endo hingga penutupan jendela transfer. Tidak ada persiapan matang dari menit pertama liga.

Sebagai tambahan, Szoboszlai dan Mac Allister sudah datang jauh di awal untuk menggantikan sejumlah pemain seperti Arthur,  Naby Keita, juga Alex Oxlade-Chamberlain yang sudah jelas akan keluar sebelum musim lalu berakhir.

Liverpool memiliki tiga nama baru di lini tengah, tak bisa dibantah bukan sesuatu hal mudah, terbukti dari tiga bulan pertama Jurgen Klopp belum memiliki formula tetap, tidak ada konsistensi di sini. Beruntung, hasil di atas lapangan berbeda, mereka berhasil memenangkan hampir semua pertandingan hingga dipertimbangkan sebagai pemburu gelar.

Meskipun demikian, sang Manajer lebih mengerti, beban mengangkat tim akan sangat berat hingga akhir musim. Tanpa menghiraukan hasil apik, Jurgen Klopp memutuskan untuk mengakhiri kontrak, beliau mengumumkan untuk meninggalkan klub di akhir musim.

Saya kehabisan energi (terlalu lelah) ...

Kutipan dari seorang Jurgen Klopp, Melalui Youtube resmi Liverpool

Tak bisa dibantah dari pengumuman sang Legenda, beberapa pengamat beranggapan ini akan jadi booster untuk tim hingga akhir musim, minimal satu gelar liga harus kembali diamankan, akan jadi sulit diterima kalau Jurgen Klopp mengakhiri era cuma dengan satu gelar liga.

Namun, siapa sangka fakta sulit diterima ini memang nyata, Jurgen Klopp harus mengakhiri era dengan cuma satu gelar liga Inggris. Perayaan akhir musim cuma dengan satu EFL cup, tim ini sungguhan dengan kejam sudah mengecewakan sang Legenda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun