Hasil imbang pertama sejak Februari 2019, 5 tahun lalu.Â
Tak bisa dibantah salah satu malam terburuk untuk The Reds, malam yang cukup untuk memastikan klub kembali puasa gelar liga, terlihat dari cara para pemain keluar lapangan, mereka juga mengerti betul akan hal ini.Â
Dari mana kekacauan bermula
Dua minggu lalu, salah satu minggu terpadat selama musim ini diiringi dengan beberapa pemain penting cedera, Jurgen Klopp terpaksa harus merotasi beberapa pemain dan berakhir dipermalukan oleh Atalanta 3 gol tanpa balas. Tentu, mayoritas pengamat bola biasa akan memulai membahas dari sini.
Padahal, kalau kita berpikir dengan jernih, tidak ada masalah dengan merotasi pemain, tiap pelatih pernah melakukan hal ini, termasuk Jurgen Klopp. Tanpa merotasi pemain, akan menjadi kemustahilan untuk merealisasikan mimpi Quadruple penggemar.
Masalah bermula dari awal musim, di mana manajemen klub bisa dikatakan tak cekatan mengurus kedalaman tim, mereka kehilangan dua pemain tengah senior secara bersamaan Jordan Henderson dan Fabinho tanpa persiapan matang.Â
Lalu, mencoba panic buying dengan membeli Caicedo dari Brighton dengan harga fantastis, beruntung ditolak, berakhir cuma mendapatkan Endo hingga penutupan jendela transfer. Tidak ada persiapan matang dari menit pertama liga.
Sebagai tambahan, Szoboszlai dan Mac Allister sudah datang jauh di awal untuk menggantikan sejumlah pemain seperti Arthur, Â Naby Keita, juga Alex Oxlade-Chamberlain yang sudah jelas akan keluar sebelum musim lalu berakhir.
Liverpool memiliki tiga nama baru di lini tengah, tak bisa dibantah bukan sesuatu hal mudah, terbukti dari tiga bulan pertama Jurgen Klopp belum memiliki formula tetap, tidak ada konsistensi di sini. Beruntung, hasil di atas lapangan berbeda, mereka berhasil memenangkan hampir semua pertandingan hingga dipertimbangkan sebagai pemburu gelar.
Meskipun demikian, sang Manajer lebih mengerti, beban mengangkat tim akan sangat berat hingga akhir musim. Tanpa menghiraukan hasil apik, Jurgen Klopp memutuskan untuk mengakhiri kontrak, beliau mengumumkan untuk meninggalkan klub di akhir musim.
Saya kehabisan energi (terlalu lelah) ...