Setelah persaingan ketat pekan lalu, empat tim quarter finals UCL diharuskan menunaikan tugas untuk memainkan paruh kedua dini hari ini (18/04). Real Madrid akan bertandang ke Manchester untuk bermain di Etihad Stadium.Â
Manchester City tak bisa dipungkiri unggul secara persiapan, mereka betulan beruntung dengan semua pemain tersedia di sana, tidak ada akumulasi atau cedera. Sedangkan, el Real masih kehilangan Thibu dan David Alaba karena cedera, juga Aurelin Tchoameni dikenakan akumulasi.
Secara statistik, tim tuan rumah juga unggul, tak pernah kalah sekalipun atas el Real, ketika bermain di depan publik mereka.Â
Pertandingan dimulai dengan kontrol penuh oleh tim tuan rumah, seperti biasa mereka betulan berpengalaman untuk urusan satu ini, sementara tim tamu masih terlihat ingin mengatur sinergi antar lini, terlebih dari segi pertahanan.
Menit 12', di tengah tim tamu menata bentuk tim, Jude Bellingham memberi umpan luar biasa untuk Valverde di sana, dilanjutkan ke arah Vini Jr dari tengah, sedikit penetrasi dan mengumpan ke kiri, tepat depan gawang, berhasil menemukan Rodrygo yang kemudian dengan tenang menendang, dimuntahkan kiper, tetapi bola kembali mengarah ke arahnya, tanpa jeda menembak bola di sana, tak terhentikan [1-0].
Gol keempat Rodrygo ke gawang Man City di Liga Champions. Hanya Messi (7), Benzema (6), dan Doumbia (5) yg punya lebih banyak.
Setelah ini, tim tuan rumah tak bisa dipungkiri menunjukkan karakter empurna, mereka tak terlihat terpengaruh dengan gol pertama, tetap bertahan dengan menguasai bola, justru bermain lebih mendominasi di sana.
Berbagai peluang terbuat oleh tim tuan rumah mulai dari Erling Haaland, Kevin de Bruyne, Phil Foden, hingga Grealish mendapatkan percobaan mereka, tetapi semua digagalkan. Sedangkan, tim tamu praktis tidak mendapatkan peluang setelah gol pertama, hingga jeda pertama.
Paruh kedua dimulai pemain el Real mencoba lebih banyak menguasai bola, tak bisa dibantah mereka menyadari semua terjadi selama ini tidak terlihat baik untuk diteruskan. Namun, tim tuan rumah jelas lebih berpengalaman bermain dengan bola, hingga situasi babak pertama tak banyak berubah.Â
Ancelotti terlihat tak senang dengan hal ini.
Meski demikian, tim tamu bertahan dengan luar biasa baik, mereka praktis menutup pergerakan pemain baik secara area, maupun tiap individu. Setiap pemain Manchester City masuk di antara lubang dalam kotak terlarang, selalu dua pemain di sana menjaga dengan tenang.
Sementara itu, perlahan Manchester City mulai kehilangan tenaga untuk menguasai permainan, beberapa kali el Real mendapatkan kesempatan untuk serangan balik cepat, hingga dua pemain terpaksa mengambil kartu kuning karena urgensi menghentikan serangan-serangan ini.
Menit 75', usaha serangan-serangan Manchester biru menemukan hasil, melalui serangan Jeremy Doku, berhasil dibuang secara tidak sempurna oleh Rudiger, bola mengarah tepat di kaki Kevin de Bruyne yang berada depan gawang, tanpa jeda menembak secara langsung, sungguh tak bisa dihentikan [1-1].
Setelah ini, tim tamu masih belum menemukan ide untuk menguasai bola, Manchester biru masih terus-terusan menyerang dari berbagai segi, mencoba menarik garis pertahanan, memanfaatkan lebar lapangan, semua usaha benar-benar sudah dicoba di sana.
Namun, pertahanan el Real tak lagi bergeming, setidaknya hingga akhir paruh kedua. Meski, pertandingan betulan seru, tetapi tak lagi tercipta di sana, kedua tim memainkan peran masing-masing dengan sempurna, terlebih kedua penjaga gawang.
Perpanjangan waktu kualitas kedua tim mulai turun, mereka mencoba mencetak gol sebagai tim, tetapi rasa lelah tak bisa dibantah di sana. Semakin lama perpanjangan, makin hilang kreatifitas tim tuan rumah, dari sini Pep mulai berpikir untuk menggantikan Kevin de Bruyne.
Babak perpanjangan tak banyak terjadi di sana, bahkan di babak perpanjangan kedua, kedua tim ini seolah sepakat untuk selesaikan pertandingan melalui titik putih. Benar saja, semua berakhir menuju adu penalti.
Penentuan titik PutihÂ
Manchester City diunggulkan di atas karena penendang pertama, mereka bisa dengan mudah menaruh tekanan ke dalam pundak lawan setelah berhasil memasukkan bola ke gawang, meski realita tidak berkata demikian.
Julian Alvarez menendang cukup tenang, bola masuk ke dalam gawang. Sedangkan, Luka Modric sudah tenang, tetapi tidak mendapatkan restu keberuntungan, berhasil dihentikan, penyelamatan berlian dari Ederson.
Penendang kedua, blunder dari Bernardo Silva, tak bisa dibantah bukan penalti paling sempurna, melakukan chip yang dengan mudah ditangkap. Sementara, Jude Bellingham berhasil dengan tenang mengecoh kiper, juga memasukkan bola ke dalam gawang.
Penendang ketiga, penyelamatan berlian Andriy Lunin, berhasil menepis tendangan memojok dari Kovacic, dua penyelamatan beruntun. Sementara, Lucas Vazquez tidak terlihat mendapatkan hambatan untuk memasukkan bola ke gawang.
Penendang keempat, kedua pemain entah Phil Foden, maupun Nacho berhasil menyelesaikan tugas dengan sempurna, begitu juga dengan penendang kelima.
Manchester City:Â VÂ Â XÂ XÂ Â VÂ VÂ VÂ
Real Madrid:Â XÂ Â VÂ VÂ VÂ V Â
Dengan hasil ini, el Real dipastikan lolos menuju semifinal. Sementara itu, kita juga harus terima kasih atas semua hiburan diberikan Manchester biru, mereka betulan memberikan hiburan hingga akhir pertandingan, terutama ketika Ederson maju sebagai penendang kelima, what a beautiful moment it was!
Kesebelasan utama bermain
REAL MADRID XI (4-2-3-1): Andriy Lunin; Dani Carvajal, Antonio Rudiger, Nacho, Ferland Mendy; Eduardo Camavinga, Toni Kroos; Federico Valverde, Jude Bellingham, Rodrygo; Vinicius Junior.
MANCHESTER CITY XI (4-1-4-1):Â Ederson; Kyle Walker, Ruben Dias, Manuel Akanji, Josko Gvardiol; Rodri; Phil Foden, Bernardo Silva, Kevin De Bruyne, Jack Grealish; Erling Haaland.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H