Tim tamu bangkit menyikapi ketertinggalan dengan baik, mereka masih menyerang masih mencoba untuk membuat sesuatu. Namun, Onana tampil cukup solid sebagai penjaga gawang.
Paruh kedua bisa dikatakan murni dominasi tim tamu, meski dalam beberapa kesempatan tim tuan rumah selalu berbahaya dengan Garnacho, tetapi kembali dengan penyelesaian akhir dari Rashford, maupun Bruno sangat mengkhawatirkan.
Kekhawatiran ini juga dirasakan dalam tim tamu, mereka tidak hanya kesulitan dalam mencetak gol, tetapi juga menemukan teman di depan gawang. Salah satu faktor dari semua itu bisa terjadi, pertahanan tim tuan rumah yang tak kalah kacau. Terlihat kurang kesadaran dalam bertahan. Untuk Onana, mungkin masih menyelamatkan, tetapi tidak sekeras usaha selama paruh pertama.
Menjelang akhir, kita semua melihat bagaimana tim tamu benar-benar menyerang, tetapi masih belum menemukan solusi untuk memasukkan bola menuju gawang. Padahal, pertahanan tim tuan rumah tidak lebih baik dari sebelumnya. Kegagalan tim tamu semakin terlihat di mana penggemar melakukan walk-off pada menit 86' dalam pertandingan.Â
Tak banyak tersisa setelahnya, wasit meniup peluit panjang akhir dari paruh kedua. Terlihat kelegaan dari wajah ten Hag, melepas beban berat dalam 45 menit belakang.
Review
Manchester United kembali dalam jalur kemenangan, performa luar biasa selama babak pertama, dipenuhi dengan ketenangan dan kedewasaan dalam lapangan. Terlebih, Garnacho dua penalti sudah dimenangkan menunjukkan keberanian yang tak pernah terlihat dalam skuad setan merah selama setahun belakang.
Cuma Garnacho pemain Manchester United sepanjang sejarah yang pernah memenangkan dua penalti dalam satu pertandingan.
Di samping itu, tentu pekerjaan rumah besar menunggu ten Hag setelah pertandingan. Paruh pertama memang tak bisa dikatakan sempurna, tetapi paruh kedua justru semakin parah. Kalau paruh pertama masalah di lini tengah, paruh kedua di belakang ikutan juga.