Kita semua tahu jendela transfer musim dingin kali ini, boleh jadi yang terburuk dalam sejarah. Mayoritas klub-klub raksasa Eropa bersikap tenang, tidak ada kejutan di sana.
Namun, tidak berlaku untuk Bayern Munchen, raksasa jerman satu ini terlihat sangat sibuk selama jendela transfer kemarin. Meski, akhirnya hanya mendatangkan dua pemain.
Sudah bukan rahasia lagi manajer Bayern, Thomas Tuchel memang sudah berniat merevolusi tim sejak akhir musim lalu, tetapi karena Kane terlalu mahal dia masih harus bersabar.
Jendela musim dingin tiba, semua nama yang diinginkan muncul di permukaan. Masalahnya, beberapa dari sepertinya sudah menolak, terbukti dengan hanya dua pemain yang datang.
Tentu, ini menimbulkan pertanyaan besar di kalangan publik. Bagaimana pemain bisa menolak Munchen, apakah sebuah era yang sudah dibangun akan berakhir.Â
Filosofi Bermain Masih Abu-abu
Sebagai salah satu klub terbaik di daratan Eropa, sebuah kewajiban untuk tidak hanya menang tetapi juga memainkan sepakbola yang menghibur.Â
Kita semua tahu bagaimana Arsenal, Manchester City, Liverpool, bahkan Real Madrid dengan cair bermain menampilkan sepakbola khas mereka dalam lapangan.
Sangat berbeda dengan Bayern Munchen, yang sekarang lebih mengandalkan kemampuan individu untuk menang, transisi lini belakang sudah jarang terlihat, tak enak untuk ditonton.
Padahal, jendela transfer lalu jelas bukan termasuk tim hemat. Beberapa nama besar sudah didatangkan, tetapi justru menimbulkan ketergantungan dalam tim.
Misalnya, momen di mana Munchen lengser di piala Cup, kalah melawan tim divisi tiga. Semua pemain inti lengkap, hanya ada satu nama yang tidak dimainkan, Harry Kane.