Mohon tunggu...
Hadenn
Hadenn Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Football and Others

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Bintang Eropa Ngacir dari Liga Pro Saudi, Babak Belur Menyesuaikan Diri!

18 Januari 2024   04:15 Diperbarui: 18 Januari 2024   04:41 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
‎Ettifaq Club | نادي الاتفاق‎ (@ettifaq) • Foto dan video Instagram 

Sebelumnya, jendela transfer musim lalu kita dikejutkan dengan sejumlah nama pemain top Eropa berhasil didatangkan untuk meramaikan sepakbola Saudi Arabiah.

Dengan tawaran prospek yang diberikan, puluhan kali lipat lebih baik. Belum lagi, Cristiano Ronaldo sudah duluan bermain di sana. Tidak ada alasan untuk menolak tawaran itu.

Sejumlah pemain yang datang didistribusikan ke empat atau lima klub milik sang Pangeran. Semua tim itu mulai diperbincangkan, terlihat kuat pada saat itu juga.

Sekarang, momen di mana jendela transfer dibuka. Ternyata, bermain di luar Eropa tidak semua ada yang mereka kira. Tak banyak dari sejumlah pemain yang bisa bertahan.

Salah satunya, Jordan Henderson yang dikabarkan sudah menandatangani kesepakatan personal dengan Ajax Amsterdam. Semua akan selesai sebelum akhir pekan.

‎Ettifaq Club | نادي الاتفاق‎ (@ettifaq) • Foto dan video Instagram 
‎Ettifaq Club | نادي الاتفاق‎ (@ettifaq) • Foto dan video Instagram 

Jarak budaya yang terasa kental di sana

Seperti kita tahu, timur tengah jauh berbeda dengan Eropa untuk urusan budaya. Meski, Arab di masa sekarang sudah terlihat lebih longgar.

Lebih jauh lagi, Arab dikenal sebagai negara mayoritas muslim. Di mana agama bisa membentuk norma dan aturan, beberapa dari mereka tentu tak bisa memahami itu.

Belum lagi, sistem pemerintahan. Seperti yang kita tahu, warga lokal demokrasi barat cenderung lebih sulit untuk beradaptasi dengan budaya timur. Dibandingkan dengan sebaliknya.

Ditambah lagi, norma yang dianut sangat jauh. Meski, sejumlah pemain sudah ditransfer ke sana. Akan tetapi, mereka tetap masih harus interaksi dengan warga lokal sana.

Selain itu, interaksi dengan warga lokal tentu menuntut mereka untuk bisa memahami bahasa. Masalahnya, tidak semua pemain bisa berbahasa arab yang aksaranya berbeda.

Untuk menambah kekacauan, mereka tidak datang ke Saudi sendiri. Sebagai pemain sepakbola profesional tentu mereka membawa keluarga bersama. 

Melihat bagaimana pemain gagal adaptasi dengan bayaran tinggi, pasti kehidupan di sana sudah tak bisa dijadikan kompromi. Ini bukan hanya soal pemain, tetapi juga keluarga yang dibawa.

NJ 🇧🇷 (@neymarjr) • Foto dan video Instagram 
NJ 🇧🇷 (@neymarjr) • Foto dan video Instagram 

Secara mengejutkan tuntutan tinggi masih ada di sini

Seperti yang kita tahu, pemain yang bermain di sini mayoritas tidak berada di level produktif. Mereka hanya butuh tempat untuk menghabiskan karier dengan mewah.

Di atas kertas, liga utama Saudi memang tidak kompetitif selayaknya liga top Eropa. Meski, dengan sejumlah pemain masuk, jarak keduanya masih jauh.

Namun, untuk beberapa pertandingan bisa dibilang sama disorotnya dibandingkan dengan laga besar yang terjadi di daratan Eropa.

Salah satunya,  laga antara Al-Itihad kontra Al Nassr (27/12). Di mana Cristiano bertemu Benzema, kedua pemain yang pernah menjadi duo terbaik Eropa untuk waktu yang lama.

Sekarang, keduanya bertemu membela sisi yang berbeda. Tentu, pertandingan ini mengundang perhatian berbagai media. Boleh jadi pertandingan paling bergengsi sepanjang sejarah liga.

Pertandingan itu berakhir dengan kemenangan telak 5-2, dimenangkan Al-Nassr. Penggemar Al-Ittihad ternyata tidak menerima kekalahan dengan baik, Benzema salah satu korbannya.

Didatangkan dengan label pemenang ballon d’or, pemain dengan bayaran tertinggi di klub. Tentu, ekspektasi penggemar besar kepadanya.

teman satu tim Benzema |  نادي الاتحاد السعودي (@ittihadclub.sa) • Foto dan video Instagram 
teman satu tim Benzema |  نادي الاتحاد السعودي (@ittihadclub.sa) • Foto dan video Instagram 

Masalahnya, mantan pemain Real Madrid ini tidak terlihat lancar dalam transisi. Baru mencetak 9 gol di liga. Terlebih, Benzi gagal mencatatkan performa baik ketika menghadapi Al-Nassr. 

Belum lagi, Ittihad tengah terpuruk di klasmen ke-7 sekarang. Tentu, bisa dipahami bagaimana publik marah dengannya.

Masalahnya, seiring berjalannya waktu tekanan itu tidak merendah justru sebaliknya. Terlihat, hingga hari ini Instagram Karim Benzema masih menghilang di Internet.

Di akhir cerita, kita semua tahu semua pekerjaan bukan hanya soal bayaran tinggi. Selain itu, kesehatan mental tidak hanya dialami gen-z. Hentikan komentar miring mengenai gen-z.

Setelah semuanya, akan lebih baik semua generasi berkolaborasi saling memahami, prasangka tak akan pernah menguntungkan salah satunya. Salute! 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun