Mohon tunggu...
Hadenn
Hadenn Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Football and Others

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Manchester City Hanya Mampu Seri, Masih Perlu Muhasabah Diri?

17 Desember 2023   06:34 Diperbarui: 17 Desember 2023   06:35 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nathan Ake (@nathanake) * Foto dan video Instagram 

Preview

Lanjutan liga Inggris pekan ke-17, Manchester City bermain di Etihad menjamu Crystal Palace (16/12).

The Citizens sudah mengeluarkan tim terbaiknya untuk memulai pertandingan, berdasarkan dari pemain tersedia dalam skuad.

Absenya Erling Haaland boleh jadi akan membuat mereka kesulitan mencetak gol, tetapi ada Julian Alvarez kembali mengisi posisi Striker di sana.

Julian pernah dengan sempurna menggantikan Haaland, tak kurang kontribusi, keterlibatan dalam permainan dan tak kurang juga untuk urusan mencetak gol.

Sama seperti Manchester City, tim tamu juga tampil dengan menurunkan skuad terbaiknya. Hanya satu nama baru di sana.

Dean Henderson, mendapatkan debutnya. Hal ini dikarenakan kiper utama mereka, Sam Johnstone diharuskan menepi dikarenakan cedera.

Seharusnya tidak terlalu berpengaruh, mengingat Henderson tak diragukan bukan kiper yang buruk. 

Mengingat, catatan pertemuan antara kedua tim. Meski masih lebih sering kalah dibandingkan menang, seharusnya Crystal Palace masih bisa menyulitkan Manchester City.

Susunan pemain

Manchester City (4-3-3)

  • Ederson#31

  • Ruben #3 Nathan Ake#6 Walker#2 Gvardiol #24

  • Rodri#16 Phil Foden#47 Rico Lewis #82

  • Jack #10 Bernardo#20 Julian #19

Crystal Palace (5-4-1)

  • Dean Henderson#30

  • Tyrick#3 Guehi#6 Andersen#16 Joel Ward#2 Clyne#17

  • Chris Richards#26 Riedewald#44 Schlupp#15 Olise#7

  • Jean-Philippe Mateta#14

Babak pertama

Pertandingan berjalan seperti yang dibayangkan, Manchester City mengambil inisiatif memegang bola. Sementara, Crystal Palace lebih menunggu.

Manchester City sepertinya sudah tahu bagaimana melawan Palace, di awal menit 4' dengan kerjasama tim mereka bisa membuat ancaman pertama.

Sundulan terkontrol dari Julian Alvarez masih bisa diselamatkan Dean Henderson, penyelamatan luar biasa dari mantan pemain Manchester United.

Beberapa menit kemudian, Rodrigo mendapat kesempatan untuk mengancam. Sayangnya masih melebar dari gawang.

Manchester City masih tetap mengurung, menguasai permainan berusaha lebih dominan. Mencoba menciptakan peluang sebanyak mungkin.

Namun, semuanya tidak semudah itu. Skuad the eagles tampil cukup solid dalam menghadapi permainan mendominasi City, mereka masih bisa menekan dengan permainan keras.

Meski begitu, intensitas tinggi yang dimainkan Palace tidak cukup. Menit 23' melalui permainan tim, Phil mengirim umpan apik menuju Jack.

Tak dijaga oleh defender lawan, dengan nyaman Jack mengakhiri umpan dengan sepakan sangat mulus mendatar ke kiri. Henderson tak bisa menyelamatkan (1-0).

Umpan luar biasa dipersembahkan oleh Phil Foden.

Setelahnya, pasukan Guardiola memang tak berubah masih menguasai permainan. Mereka juga masih beberapa kali menekan tim tamu dengan peluang besar.

Meski begitu, Palace tidak menyerah. Mereka menunjukkan intensitas tinggi untuk bisa menang, ketinggalan satu gol bukan masalah bagi mereka.

Akhirnya, menit 44' mereka mendapat peluang mereka. Sayangnya, Olise tidak bisa menyelesaikan peluang dengan mengenai target. 

Tidak banyak hal terjadi, permainan masih sama hingga wasit mengakhiri paruh pertama pertandingan.

Babak kedua

Turun di paruh kedua, Manchester City tetap tampil lebih kuat menguasai pertandingan. Meski begitu, Palace tidak kehilangan semangatnya. Mereka masih ingin menang.

Bagaimanapun usaha yang sudah dikeluarkan Palace, masih kalah kualitas dibandingkan dengan tim Manchester City.

Beberapa menit setelah turun, menit 54' dengan beberapa keberuntungan Lewis mendapatkan ruang bebas tak terkawal, dengan bola datang kepadanya.

Jack awalnya melakukan umpan terobosan, berhasil dipotong defender lawan tetapi bola dikontrol dengan buruk oleh pemain Palace. Bola mendekati kaki Lewis.

Tendangan keras dengan kesadaran penuh untuk menyerang. Dengan jarak terlalu dekat, Henderson tak bisa membendungnya (2-0).

Manchester City tetap menjadi Manchester City, mereka tidak menurunkan tempo. Begitupun dengan Palace, mereka tidak mau menyerah.

Akhirnya, ketika tuan rumah terlalu senang dengan menyerang kesempatan serangan balik itu kembali datang.

Kali ini tak disia-siakan, menit 76' singkat dari sisi kiri lapangan umpan silang Schlupp disambar oleh Jean-Philippe Mateta tak bisa diselamatkan memperkecil ketinggalan (2-1).

Gol ini membuat permainan Palace lebih mengimbangi City, di menit akhir mereka bahkan lebih menekan dibandingkan dengan tim tuan rumah.

Keberuntungan memang memihak berpihak dengan tim yang kurang difavoritkan. Tak butuh waktu lama menekan, Palace mendapatkan hadiah penalti. 

Sangat layak penalti.

Di Menit akhir, diawali Phil gagal membuang bola dari gawang, dibandingkan dengan  membuang bola kakinya justru mengenai tulang kering Mateta, Penalti dihadiahkan.

Michael Olise sebagai eksekutor menyelesaikannya dengan baik, mengecoh Ederson dan berhasil mengenai target. Kedudukan sama, tak banyak terjadi setelahnya. Laga berakhir (2-2).

Review 

Nathan Ake (@nathanake) * Foto dan video Instagram 
Nathan Ake (@nathanake) * Foto dan video Instagram 

Tanpa Erling Haaland bukan hanya rasanya, tetapi memang agak kurang keefektifan skuad biru dalam menyelesaikan peluang.

Julian Alvarez yang biasanya menyelesaikan pekerjaannya dengan baik ketika Haaland absen, melawan tim dengan tipe bertahan dia mengalami kesulitan.

Haaland meski kadang tidak berkontribusi langsung, tetapi kehadiran dengan dia diam di kotak penalti saja sudah membuat defender lawan menjaganya.

Selain itu, meski menciptakan banyak tembakan. Kebanyakan tembakan Man City bisa dibilang ngawur terlalu banyak berspekulasi, tidak mengenai target.

Semangat mereka juga sangat hilang, jauh dari Manchester City saat memenangkan treble. Skuad sekarang lebih mirip skuad yang kalah di liga Champions melawan Madrid.

Ketika sudah tertinggal, mereka mengikuti permainan oportunis lawan. Untuk menjuarai liga, mereka tidak bisa terus bermain seperti ini. Kehilangan 2 poin sangat berharga.

Sementara itu, tidak ada catatan untuk Palace. Mereka sudah berhasil mencuri poin di markas Manchester City sudah luar biasa.

Tak banyak klub bisa melakukan itu. Ditambah lagi, intensitas bermain mereka sangat mengesankan, tidak ada keraguan di sana.

Dengan semangat permainan seperti ini, mereka bisa menyulitkan semua raksasa liga Inggris.

Setelah semuanya, Palace bukan tim dengan kualitas salah satu terbaik. Manchester City tidak harus juara liga tiap tahun. Cukuplah dengan menikmati pertandingan, Salute!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun