Pada dasarnya pembelajaran melalui media daring dapat dikatakan lebih memudahkan, khususnya ketika menghadapi permasalahan jarak dan waktu yang terbatas. Apalagi dengan didukung berbagai perangkat gawai, dan perangkat lunak yang bertebaran di dunia maya dapat dengan mudah mendukung kegiatan belajar dan mengajar tanpa harus bertatap muka. Secara simple, dapat dikatakan pembelajaran berbasis daring adalah kegiatan belajar mengajar di ruang maya, yang dapat diakses kapanpun dan dimanapun.
Penerapan dari sistem belajar dalam dunia maya ini adalah kurang lebih dapat dilakukan dalam bentuk beberapa bagian. Pertama, kegiatan belajar dapat dilakukan dengan membentuk sebuah ruang kelas, berupa grup chat yang diperlukan, yang kemudian peran dari guru adalah memberikan modul atau materi dalam bentuk file atau softcopy kepada siswa.Â
Materi yang diberikan dapat berupa sebuah catatan atau ebook, ataupun berupa rekaman suara mengenai materi yang akan disampaikan, atau bahkan dapat berupa video. Sementara peran dari siswa adalah mempelajari dari materi yang didapat dari ruang kelas maya tersebut, dan juga dapat memanfaatkan grup chat tersebut sebagai tempat berdiskusi.
Cara berikutnya dapat dengan melakukan video call antara pengajar dan pelajar, yang kemudian sang pengajar dapat menyampaikan materi atau pembelajara secara langsung melalui panggilan video tersebut, dan bagi pelajar pun dapat mengetahui dan berinteraksi secara langsung. Alternatif lain adalah dengan melakukan siaran secara langsung atau live yang dilakukan oleh guru, yang kemudian interaksi dengan siswa dapat dilakukan melalui kotak obrolan yang tersedia secara langsung.
Lalu bagaimana untuk mengevaluasi hasil pembelajaran tersebut? Beberapa media daring ternyata sudah memberikan alternatif solusi yang menarik untuk dicoba. Seperti misalnya dapat dilakukan dengan memberikan soal-soal terkait materi yang disampaikan dalam bentuk quiz yang dikemas secara menarik. Ataupun dapat pula dilakukan secara konvensional melalui diskusi dalam grup chat ruang kelas yang telah terbentuk, ataupun dengan memutar peran dan penerapan media daringnya.
Alternatif Media Daring sebagai Ruang Kelas Maya
Sebenarnya untuk melakukan kegiatan belajar melalui media daring bukanlah sesuatu yang perlu dianggap sulit. Bahkan dengan beberapa media daring yang sudah banyak dikenal oleh mayoritas masyarakat dapat digunakan sebagai ruang-ruang kelas maya.
Salah satunya adalah melalui WhatsApp yang tentunya sudah banyak dikenal oleh masyarakat, dan sepertinya sebagian besar kelas maya atau online dibentuk melalui perangkat lunak ini.Â
Salah satu fitur yang tersedia, seperti pembuatan grup chat dapat digunakan sebagai ruang-ruang kelas online yang dapat digunakan sebagai media diskusi, dan penyampaian materi melalui ebook, video, ataupun dengan voice note yang memungkinkan pengguna mengirimkan rekaman suaranya.Â
Sehingga, seharusnya media daring satu ini dapat digunakan untuk saling berinteraksi selayaknya ruang kelas, dan bukan hanya sebagai media penyampaian tugas. Namun sayangnya, kelemahan dari Whatsapp adalah tidak bisa melakukan live streaming yang bisa diikuti lebih dari 4 orang.
Kemudian ada aplikasi lain bernama Google Classroom. Google Classroom merupakan salah satu produk dari Google yang difungsikan sebagai kelas pembelajaran jarak jauh. Siswa maupun guru dapat menggunakan Google Classroom ini dengan mudah karena hanya berbekal akun Google saja. Google Classroom terintegrasi dengan produk Google lainnya seperti Drive, Calender, Form, Jamboard, Hangouts Meet, Docs, Sheets, Slide, termasuk Gmail sehingga memudahkan untuk berinteraksi secara cepat.Â