Game online dapat didefinisikan sebagai suatu permainan yang bisa dilakukan dengan media saluran atau sambungan yang memakai sinyal atau jaringan internet. Game online ini tergolong suatu permainan yang memungkinkan para penggunanya tidak perlu bermain secara tatap muka langsung selama game tersebut berlangsung. Jadi game online ini dapat membuat seseorang pemain tidak perlu berinteraksi atau pun berbicara dengan pemain lain secara langsung. Namun game online ini memungkinkan para pemainnya berinteraksi dengan orang lain dari berbagai kalangan dari seluruh dunia berinteraksi secara daring.
Game online memang sangat seru dimainkan oleh semua kalangan, terutama untuk anak sekolah dasar yang dijadikan sebagai hiburan. Anak sekolah dasar yang sekarang rata-rata sudah mampu mengoperasikan smartphone yang diunduh berbagai aplikasi game yang bisa dimainkan secara online maupun offline. Namun game online dinilai lebih menyenangkan karena bisa bermain secara langsung bersama kawan melalui media daring.
Sebenarnya game online bisa memberikan dampak positif seperti melatih ketangkasan, meningkatkan sportivitas, mengurangi stres, sebagai salah satu upaya menghilangkan rasa kesal yang termasuk dalam mengurangi perasaan tertekan ketika sudah lelah dalam melakukan kegiatan dalam waktu yang lama seperti belajar.
Terdapat beberapa anak-anak di desa gedubang jawa yang sering bermain game di akibatkan orang tua yang kurang perhatian terhadap perkembangan anaknya,asalkan sudah di kasih gadget masalah sudah beres. Maka mulai dari situ lah anak-anak mulai kecanduan untuk bermain game awal nya hanya untuk iseng-iseng bermain dengan temannya  lama kelaman menjadi kebiasaan bagi si anak tersebut.
bermain game online secara terus-menerus juga bisa memberikan banyak dampak buruk terhadap anak-anak sekolah dasar. Dampak anak-anak yang mengalami kecanduan game online sangat besar. Anak-anak bisa mengalami adiksi. Di sisi lain mereka bisa mengalami keluhan secara fisik dan juga mengalami perubahan struktur dan fungsi otak.
Gangguan yang terjadi pada bagian otak tersebut bisa menyebabkan anak-anak mengalami suatu ketergantungan terhadap kecanduan kehilangan sejumlah kemampuan fungsi otaknya, itu seperti fungsi atensi atau memusatkan perhatian terhadap suatu hal, fungsi inhibisi atau kemampuan untuk membatasi, serta fungsi eksekutif atau merencanakan dan melakukan tindakan.
Hal ini seperti yang terjadi pada anak-anak Sekolah Dasar di Kampung Gedubang Jawa di Kota Langsa. Terdapat beberapa hal yang terjadi pada sejumlah anak-anak sekolah dasar di desa tersebut yang mengalami kecanduan game online, seperti:
1. Kurang waktu istirahat
Anak-anak Sekolah Dasar di Kampung Gedubang Jawa yang sudah terlanjur kecanduan dengan game online sebenarnya sudah banyak menghabiskan waktunya untuk belajar di sekolah dengan berbagai kegiatan, tetapi mereka tetap ingin memainkan game online. Jadilah banyak dari mereka yang rela mengorbankan waktu berharga untuk tidur dan istirahat sebagai pengganti waktu untuk bermain game online.
Dengan demikian mereka jadi kekurangan dalam waktu untuk beristirahat. Dalam bermain game online, pecandu game yang mengalami kurangnya waktu istirahat seperti ini bisa membahayakan kesehatan mereka apalagi mereka masih anak-anak.
2. Menjadi malas
Dengan lebih banyak menghabiskan waktunya dengan bermain game online bahkan hingga mengorbankan waktu untuk beristirahat dan belajar di rumah ataupun mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru di sekolah, mereka menjadi malas untuk mengerjakan itu semua karena membuat mereka hanya menghabiskan waktu untuk bermain game online seharian tanpa memikirkan hal-hal penting seperti belajar.
Selain itu, nak-anak yang sudah kecanduan dengan game online bisa kehilangan fokus ketika mengerjakan sesuatu hal sehingga bisa mengakibatkan terhadap turunnya prestasi dan produktivitasnya. Mereka juga cenderung memiliki emosi yang tidak stabil sehingga bisa berdampak buruk terhadap hubungan di dalam ruang lingkup pertemanannya. Jadi sebagian besar anak-anak yang sudah mengalami kecanduan game online menunjukkan sikap antisosial dan malas bergaul dengan orang lain di dunia nyata.
3. Kurang mengkonsumsi makanan yang bergizi
Bagi anak-anak sekolah dasar yang sudah kecanduan bermain game online, secara otomatis mereka terlalu sibuk dengan permainannya sehingga mereka dapat melupakan semua aktifitas apapun yang penting bagi mereka.
Biasanya mereka cenderung mengabaikan makanan yang telah disiapkan oleh orang tuanya. Mereka menjadi lebih banyak memilih untuk mengkonsumsi makanan cepat saji seperti makanan dalam bentuk beku atau instan. Kebanyakan dari mereka lebih senang mengkonsumsi minuman bersoda atau minuman energi dengan harapan supaya fisik mareka prima dengan mengkonsumsi minuman seperti itu. Padahal itu semua sangat tidak bagus dikonsumsi oleh anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan. Karena sangat penting bagi mereka mengkonsumsi makanan yang sehat bergizi dan juga seimbang supaya pertumbuhan mereka sehat seperti anak-anak pada umumnya.
4. Berperilaku agresif
Tak jarang memainkan game online membuat anak-anak Sekolah Dasar di Kampung Gedubang Jawa bersikap lebih agresif serta lebih mementingkan permainan mereka dengan harapan mereka bisa meraih kemenangan dari suatu permainan. Perilaku tersebut dapat menyebabkan anak-anak tersebut lebih memilih untuk lebih menggeluti dunia game daripada dunia nyata. Hal-hal seperti inilah yang cukup menghawatirkan bagi anak-anak Sekolah Dasar yang sudah terlalu kecanduan dengan bermain game online.
5. Gaya hidup yang kurang sehat
Anak-anak sekolah dasar yang terlanjur kecanduan game online akan lebih memilih mencurahkan segala sisi kehidupannya untuk lebih aktif di dalam permainan game online. Itu disebabkan karena mereka belum bisa membedakan mana yang harusnya dijadikan prioritas ataupun hiburan. Mereka hanya akan duduk ataupun terbaik selama seharian dengar permainan game online di genggamannya.
Sehingga mereka Jadi kurang produktivitas dan jarang melakukan kegiatan fisik. Mereka menjadi cenderung bersikap pasif. Kebiasaan buruk ini dapat menyebabkan anak-anak Sekolah Dasar terserang penyakit berbahaya yang seharusnya tidak menyerang di usia muda mereka seperti penyakit stroke, penyakit jantung ataupun hipertensi.
Hasil dari wawancara dari masyakat bahwasannya setiap anak di batasi dalam menggunakan gadget dalam sehari,lalu anak-anak di berikan tugas seperti melakukan perkerjaan sekolah,membantu orang tua dirumah agar anak lalai atau lupa dalam bermain game.dan apa bila diberikan gadget maka orang tau juga membatasi dalam bermain nya. Kalau bisa 30 menit perhari agar mengurangi kecanduan anak kepada game online. Dapat penulis simpulkan bahwasanya orang tua harus berperan aktif dalam mendidik anak bukan karena hal memberikan suatu barang yang membuat anak diam dirumah terus anak di biarkan melakukan nya setiap hari tapi tidak mengetahui dampak apa yang anak dapat ketika sudah bermain terlalu lama.
Penulis : M. Hafidh Al Farij, Mahasiswa IAIN LANGSA
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H