Mohon tunggu...
muhammad hafid bahtiar
muhammad hafid bahtiar Mohon Tunggu... MAHASISWA -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Gara-gara Apatisnya Kepala Desa Tamansari

17 November 2015   17:54 Diperbarui: 17 November 2015   18:11 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kenyataanya dari sifat keapatisan kepala desa tamansari sangatlah membuat rakyat desa tamansari kecewa, dulunya bahwa persepsi masyarakat desa tamansari sangat yakin bahwa bapak sudarsono bisa merubah, membangun, dan mensejahterakan desa dan rakyat, tapi apa setelah bapak sudarsono terpilih menjadi kepala desa semua visi dan misi yang di janjikan selama kampanye dan sebelum menjadi kepala desa itu semua tidak ada yang di jalankan itulah yang membuat masyarakat desa tamansari sangat kecewa dan menyesal memilih beliau. Itu semua karena calon kepala desa tamansari hanya ada dua calon yang menjadi kandidat seorang kepala desa yaitu bapak sudarsono dan bapak hadi soepeno atau kepala desa yang dulu ingin mencalonkan lagi sebagai kepala desa. Karena masyarakat desa tamansari sudah mengetahui kepemimpinan bapak hadi soepeno sangat lah buruk bahkan selama kepemimpinannya jalan-jalan di desa tamansari meskipun rusak parah dia tetap tidak menghiraukan bahkan dalam kinerjanya sangatlah buruk sudah beberapa kali terkena kasus entah itu kasus internal maupun eksternal. Oleh karena itu masyarakat desa tamansari sudah mengetahui seluk beluk dari kepala desa yang pertama yaitu hadi soepeno, sehingga masyarakat desa tamansari lebih memilih bapak sudarsono untuk menjadi kepala desa tamansari, karena orangnya yang tegas, dermawan, dan tuan tanah, dengan demikian pemikiran masyarakat tamansari bisa membangun, memimpin, dan mensejahterakan rakyat desa tamansari tapi ternyata malah sebalaiknya dan bahkan lebih parah dari kepala desa sebelumnya.

PENYEBAB APATIS

Apa yang menyebabkan seseorang menjadi apatis secara umum di sebabkan oleh beberapa hal, di antaranya : rasa bosan, kurangnya membaca, ketidaktahuan dan intimidasi. Apatis yang di sebabkan oleh rasa bosan, bahwa individu secara kognitif dan psikomotorik sulit untuk mengungkapkan apa yang di ingini, apatis yang di sebabkan oleh kurangnya membaca, bahwa individu kurangnya wawasan dan pengetahuan tentang apa yang dia pahami, apatis yang di sebabkan oleh ketidaktahuan, bahwa individu tidak mengetahui sama sekali apa yang dia harus di lakukan, sedangkan apatis yang di sebabkan oleh intimidasi, bahwa individu takut adanya ancaman atau sesuatu yang membahayakan dirinya sehingga dia cenderung pasif dan selalu tertutup kepada publik.

Dalam hal ini sulit untuk menghilangkan sifat apatis itu sendiri, apalagi yang sudah melekat pada benak dan fikiran kita. Sifat apatis itu mencul karena kurangnya kita memahami suatu masalah di sekitar kita dan kurangnya informasi dan interaksi yang di bangun oleh individu mapun kelompok. Seharusnya seorang pemimpin entah itu pemimpin pusat, pemimpin daerah mapun pemimpin desa harus menghilangkan sifat apatis, karena sifat apatis itu sendiri bisa menjerumuskan ke dalam masyarakat yang pasif tidak peduli dengan apa yang dia lakukan dengan orang lain maupun dengan lingkungan di sekitarnya. Oleh karena itu sifat apatis sangat berbahaya bagi kalangan pemimpin maupun mahasiswa, soalnya seorang pemimpin dan mahasiswa merupakan agent of change bagi kesejahteraan bangsa dan negara. Jika seorang pemimpin dan mahasiswa mempunyai sifat apatisme yang tinggi bagaimana bangsa dan negara ini akan maju, sedangkan subjeknya atau penggerak mesinya saja tidak mau menjalankan dan tidak mau menggerakan suatu objek-objek yang bisa di manfaatkan.

Penyebab apatisme tersebut mengalir pada pemerintah desa di desa tamansari, kecamatan wuluhan, kabupaten jember di mana seorang kepala desa beserta perangkat desanya sangatlah acuh tak acuh terhadap masyarakat maupun terhadap pelayanan desa. Seharusnya sebagai kepala desa dan aperatur desa bisa memberikan tanggung jawab yang sudah di amanatkan oleh rakyat jangan hanya cenderung pasif, tidak peduli dengan kewajiban sebagai kepala desa dan sering mengabaikan pembangunan desa. Sehingga perlu kepala desa yang aktif, berpendidikan yang tinggi, bisa memanajemen SDA yang ada di desa tersebut supaya administrasi desa berjalan dengan lancar sesuai dengan fungsi kepala desa ialah memimpin anggota pamong desa dalam menjalankan kewajibanya, sesuai dengan pembagian tugas yang telah di tetapkan di dalam struktur organisasi pemerintah desa. Fungsi-fungsi lainnya adalah merencanakan dan mengkoordinir kegiatan pemerintah desa serta mengawasi apakah anggota pamong desa menjalankan kewajibanya sebagaimana mestinya. Kepala desa berkewajiban memelihara hubungan baik/mengadakan kerja sama dengan seluruh warga masyarakat, instansi, maupun badan-badan/organisasi-organisasi di tingkat desa.

Masyarakat desa mana pun pasti mau dan bangga jika memiliki kepala desa yang cerdas, bisa membangun komunikasi dengan warganya dengan baik, selalu hadir dalam musyawaroh desa, selalu mengahrgai rakyatnya, selalu hadir jika di undang dalam acara-acara penting yang di laksanakan masyarakat entah itu hari besar Maulid Nabi Muhammad SAW dan Hari Ulang Tahun RI. Kalau kepala desa tamansari malah sebaliknya di suruh pidato saja tidak bisa apa lagi membimbing rakyat dan membangun desa, itulah sebabnya keapatisan yang di lakukan oleh kepala desa tamansari sulit untuk di pahami entah itu apatis yang di sebabkan oleh kemalasan, ketidaktahuan atau ketidakfahaman tentang bagaimana berpolitik. Sehingga dalam memimpin hanya dalam lingkup desa saja belum bisa memberikan hasil yang baik terhadap desa dan rakyatnya apalagi mau memimpin di lingkup pusat atau negara mau di kemanakan negara ini. Oleh karena itu sangat penting bagi pemerintah pusat, daerah maupun desa membuang jauh-jauh sifat apatisme yang sekarang merajalela di indonesia saat ini, supaya sifat apatisme yang di lakukan oleh pemerintah pusat, daerah maupun desa tidak di tiru oleh generasi anak bangsa kita, karena jika sifat apatisme tetap mengakar dan berkembang pesat di benak pemimpin kita, pasti pada waktu yang akan datang selanjutnya negara maupun bangsa kita tidak akan berkembang dan tidak akan maju dengan pesat. Untuk itu pentingnya kita semua wajib menjauhi sifat apatis baik itu masyarakat maupun pemerintah, agar terjadi singkronisasi antara masyarakat dan pemerintah untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan bangsa.

APA DAMPAK APATIS

Dampak dari keaptisan yang di lakukan oleh kepala desa tamansari sangatlah nampak di dalam bidang pelayanan umum. Seharusnya kepala desa yang bertanggung jawab bisa memberikan pelayanan umum yang baik seperti :

  1. Pemberian macam-macam izin: izin tempat tinggal, izin keramaian, izin meninggalkan desa, izin usaha, mendirikan bangunan baru dan lain sebagainya.
  2. Sebagai otoria echelon bawah pemerintah desa berwenang untuk memberikan macam-macam surat keterangan guna berbagai keperluan, antara lain: surat keterangan bukti diri (kenal lahir, mati), nikah, talak, rujuk, transaksi (jual/beli/sewa tanah dan sebagainya).
  3. Menyampaikan surat-surat pos dari kecamatan atau panggilan dari instansi-instansi resmi bagi penduduk wilayah desa.
  4. Dan lain-lain. Seperti contohnya memanfaatkan dana APBDes untuk keperluan masyarakat, dan untuk pembangunan infrastruktur yang ada di desa tersebut, misalnya membenahi jalan yang sudah rusak parah.

Itu semua tugas kepala desa dalam pelayanan umum yang harus di jalankan dan di implementasikan kedalam masyarakat, tapi nyatanya dampak dari keapatisan yang di lakukan oleh kepala desa tamansari membuat warga desa tamansari dusun gondosari mengeluh karena jalan di daerahnya yang rusak akibatnya sejak dua pekan terakhir ada puluhan pengendara yang terjatuh saat melalui jalan tersebut. Pantauan wartawan dilapangan terlihat jalan yang menghubungkan antara kecamatan wuluhan dan puger itu kondisinya cukup parah sepanjang 20 meter aspal tampak mengelupas. Dia menjelaskan, sebenarnya warga telah melaporkan kondisi jalan ini kepada kepala desa setempat, “ kami telah melapor ke pak kades, namun hingga kini belum ada tanggapan.” Terangnya, yang diiyakan oleh ketua rukun warga (RW) setempat, fathur rozak, lebih lanjut warga meminta, pemerintah terkait segera memperbaiki jalan tersebut agar pengendara yang lewat di jalur ini tidak ada yang kembali menjadi korban.

Menanggapi keluhan warga, ketua badan permusyawaratan desa (BPD) tamansari, sukarno,.BA menyatakan, pihaknya telah menyampaikan kepada kepala desa menurutnya saat pihaknya menyampaikan keluhan warga kepada kades, ada kesan kades lepas tanggung jawab. Karena jalan ini merupakan jalur kecamatan yang telah menjadi kewenangan dinas pekerjaan umum bina marga kabupaten jember. Sementara itu, kades tamansari, Darsono, mengelak saat warga menudingnya tidak tanggap. Dia berdalih jika kondisi jalan yang rusak itu telah ia sampaikan ke pihak UPT PU bina marga jember di ambulu. Pihak UPT PU bina marga, kata darsono, akan memperbaiki jalur tersebut bersamaan dengan perbaikan jalur tersebut bersamaan dengan perbaikan jalur yang lain yang masih berada di wilayah desanya. Namun ironisnya, terkait rusaknya jalan yang menyebabkan serentetan kecelakaan tersebut. Kades balik menuding warga sekitarlah yang terlalu apatis dan tak bersedia memperbaiki jalan secara swadaya. Sudah jelas-jelas yang salah kadesnya masih bisa menyalahkan warganya itulah dampak dari keapatisan yang di lakukan oleh kepala desa tamansari hingga meresahkan warga di sekitarnya.

APA YANG HARUS DI LAKUKAN UNTUK MENJAUHI SIFAT APATIS

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun