Mohon tunggu...
Muhammad Haffiza
Muhammad Haffiza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Riau

Ilmu Pemerintahan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Komunikasi Pemerintahan dalam Menumbuhkan Pemahaman Mengenai Vaksin Covid-19

18 Mei 2022   14:20 Diperbarui: 18 Mei 2022   14:29 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Strategi ini dijalankan dengan mengoptimalkan beberapa kegiatan media, yaitu:

1.Mengoptimalkan situs web dan akun media sosial seperti www.covid19.go.id dan lawancovid19_id (instagram) serta media-media milik sendiri lainnya (webinar, event virtual, komik, blog, dsb)
2.Mengoptimalkan hubungan media dan engagement dengan masyarakat pemakai internet.
3.Memaksimalkan iklan di media cetak (khususnya media lokal), memaksimalkan konten bersponsor online dan memaksimalkan penempatan iklan di media siaran seperti radio & televisi.

3.Meminimalisir Keraguan Masyarakat Terkait Vaksin Covid-19

Literasi digital dalam bentuk webinar ini mengangkat tema “Komunikasi Inter personal Pentingnya Vaksin dan Perubahan Perilaku” yang bertujuan untuk meminimalisasi vaccine hesitan-cy atau keengganan dan keraguan masyarakat terhadap vaksin. Vaccine Hesitancy menjadi salah satu penyebab penghambat terbesar dalam upaya melindungi masyarakat dari penyakit ber-bahaya yang bisa dicegah dengan imunisasi, seperti Covid-19.
Namun, pada December 2020 angka penerimaan masyarakat terhadap vaksin Covid-19 turun menjadi 30%. Risang Rimbatmaja, C4D UNICEF salah satu pembicara dalam webinar mengatakan saat ini terjadi dinamika penerimaan vaksin Covid-19 di dalam masyarakat Indonesia.
"Hal ini disebabkan adanya kesalahan informasi yang diterima masyarakat terkait keamanan efektivitas vaksin, kejadian ikutan pasca Imunisasi (KIPI), sampai dengan teori konspirasi yang saat ini banyak beredar," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima.
Menurut Risang, pemberitaan media yang berimbang dan akurat mengenai vaksinasi menjadi kunci meningkatkan kepercayaan masyara-kat terhadap vaksinasi. "Literasi digital dan komunikasi interpersonal yang efektif, terutama pada key opinion -leader dalam masyarakat pun juga dapat membantu meningkatkan kepercaya-an masyarakat tersebut," imbuhnya Siberkreasi berharap melalui kegiatan webinar yang dilakukan dengan menghadirkan pakar- pakar di bidang-nya, masyarakat memiliki pemahaman yang terbuka dan mendalam tentang vaksinasi Covid-19.

4.Strategi Komunikasi Pemerintahan Terkait Vaksin Covid-19 Di Media Sosial

Sosial media merupakan saluran yang memang sangat ampuh dalam menyebarkan segala informasi di era digital sekarang ini. Menurut data dari We Are Social 2020, penduduk Indonesia yang menggunakan media sosial sebanyak 160 juta orang. Setiap harinya mereka menghabiskan waktu 3 jam 26 menit untuk sosial media.Tiga teratas sosial media yang dikonsumsi adalah Youtube, Whatsapp dan Facebook.
Selama program vaksinasi berlangsung pemerintah tidak boleh lengah untuk terus mensosialisasikan COVID-19. Penyusunan strategi komunikasi publik yang tepat harus segera dilakukan dengan mempertimbangkan kebutuhan informasi masyarakat saat dan sesudah pengenalan vaksin, terutama yang berkaitan dengan keamanan, efektifitas, dan pemerataan distribusi vaksin.
Secara lebih jelas, maka langkah yang harus dilakukan pemerintah adalah:

1.Menentukan target sasaran dan media yang digunakan.
2.Kenali strategi kompetitor dan cara menanggulangi
3.Informasi hanya satu pintu
4.Social Marketing

Dalam hal program vaksinasi, ketujuh elemen pemasaran sosial bisa dijabarkan sebagai berikut:
1.Product
Produk dalam social marketing adalah sesuatu yang ditawarkan ke masyarakat untuk diperhatikan, diperoleh, digunakan atau dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan masyarakat dalam mengatasi masalah sosialnya.
2.Personnel
Personel adalah pihak yang ingin menjual dan menyampaikan produk sosial pada sasaran.
3.Presentation
Seorang social marketer harus menunjukkan secara jelas dan lengkap produk sosial yang ditawarkan sehingga masyarakat tertarik.
4.Process
Social marketer perlu menunjukkan secara lengkap dan jelas langkah-langkah yang harus diambil oleh target sasaran agar mereka dengan mudah bisa mendapatkan produk sosial yang ditawarkan.
5.Producer
Produser yaitu pihak yang bermaksud menyampaikan produk sosial kepada pihak lain/sasaran.
6.Puchaser
Purchaser yaitu pasar sasaran potensial yang terdiri dari segmen pasar tertentu.
7.Probing
Penelitian dan evaluasi terhadap kondisi masayarakat serta pemahamannya terhadap COVID-19 harus terus dilakukan untuk menyelaraskan program pemasaran sosial vaksinasi secara berkelanjutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun