Selain itu, pelajar diharapkan mulai mempelajari dan menguasai teknologi yang relevan dengan. Seperti Artificial Intelegence, Big data, dan Internet of Things merupakan pedoman penting dan utama agar pelajar paham akan teknologi digital.
Untuk mewujudkan generasi emas dengan karakter demikian, perlu adanya peran aktif dari tenaga pendidik yang profesional dan kompeten. Perencanaan kurikulum yang matang dan juga peran aktif pelajar tidak akan efisien apabila tenaga pendidik yang kurang menguasai perkembangan dari teknologi itu sendiri. Mau ataupun tidak, guru harus mempelajari teknologi agar bisa menyalurkan kepada pelajar secara optimal. Guru dapat mengikuti pelatihan, workshop atau lainnya untuk mengembangkan skill dalam teknologi.
Menghadapi era society 5.0 ini dibutuhkan kemampuan 6 literasi dasar seperti literasi data yaitu kemampuan untuk membaca, analisis, dan menggunakan informasi (big data) di dunia digital. Kemudian literasi teknologi, memahami cara kerja mesin, aplikasi teknologi (coding, artificial intelligence, machine learning, engineering principles, biotech). Dan terakhir adalah literasi manusia yaitu humanities, komunikasi, & desain.
Kompetensi dalam ranah kognitif, afektif, psikomotrik seorang pendidik perlu dikembangakn agar mampu beradaptasi dengan era Society 5.0 ini. Namun, tak hanya pengetahuan mengenai teknologi saja, pendidik harus kreatif dan inovatis dalam membentuk teknik pembelajaran yang dapat fleksibel dengan karakteristik pelajar.
Konsep mengajar zaman dahulu sangat jauh dengan sekarang. Â Tidak lagi bisa menggunakannya, karena konsep cara mengajar zaman dulu hanya difokuskan dengan keterampilan dan juga teori. Masih jarang dilakukan diskusi antara pelajar dengan pelajar, maupun pelajar dengan pengajar.
Sekarang ini, kegiatan pembelajaran tidak terfokus pada teori dam dilakukan di mana saja. Pengajar harus mengajak pelajar mengeksplorasi lingkungan sekitarnya agar terbentuk karakter cinta dengan lingkungan sekitar.
Peran generasi emas tak akan pernah lepas hingga bumi ini berhenti berputar. Karena, inovasi baru akan terus bermunculan dengan semakin berkembangnya sumber daya manusia itu sendiri. Peran generasi sebagai pelajar, pengajar, maupun pencetus kebijakan-kebijakan dalam pendidikan perlu dioptimalkan.
Kolaborasi antara generasi tersebut mampu membawa Indonesia menuju kemajuan yang telah dicita-citakan. Keegoisan dari banyak pihak harus selalu disingkirkan untuk kepentingan bersama. Kemantapan konsep dari kurikulum yang ditentukan diimbangi dengan pelajar yang mau berkembang dalam pemikiran maupun keahlian. Hal tersebut pula didukung dengan tenaga pendidik yang kompeten. Apabila semua diwujudkan bersama, kemajuan negara sudah di ambang mata. Masyarakat sangat diperlukan untuk memberikan dukungan dan kontribusi terhadap perkembangan ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H