Mohon tunggu...
Haerudin agustino
Haerudin agustino Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan saja

Underground

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Menjadi Manusia Zero Emisi yang Peduli terhadap Bumi

30 Juni 2023   20:36 Diperbarui: 30 Juni 2023   20:39 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indonesia Lestari. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dengan membeli kredit karbon, kita mendukung dan berinvestasi dalam proyek-proyek berkelanjutan, yang pada gilirannya membantu mengimbangi emisi karbon yang dihasilkan oleh kegiatan kita sendiri. Secara efektif, hal ini berarti kita mengkompensasi jejak karbon kita dengan menyumbang pada proyek-proyek yang mengurangi jumlah emisi atau meningkatkan penyerapan karbon di atmosfer.

Dengan mengikuti kegiatan komunitas peduli lingkungan, kita dapat berpartisipasi aktif dalam upaya pelestarian lingkungan. Komunitas peduli lingkungan sering kali mengadakan berbagai kegiatan seperti kampanye, aksi sosial, diskusi serta acara kegiatan penghijauan.

Melalui kegiatan komunitas peduli lingkungan kita dapat belajar lebih banyak tentang isu-isu lingkungan yang relevan, berbagi pengalaman dan pengetahuan dengan sesama anggota komunitas serta terlibat dalam aksi nyata untuk melindungi dan menjaga lingkungan.

Selain itu, lewat lembaga swadaya masyarakat (LSM) dalam upaya menyampaikan pesan kepada masyarakat adalah langkah penting. LSM memiliki peran dalam melakukan advokasi, penelitian dan edukasi terkait isu-isu lingkungan. Dukungan kita kepada LSM dalam bentuk donasi, partisipasi dalam kegiatan serta mendukung kampanye dan program yang mereka adakan dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat.

Menanam pohon merupakan langkah yang efektif dalam upaya karbon offset. Pohon-pohon memiliki kemampuan untuk menyerap karbon dioksida (CO2) dari udara dan mengubahnya menjadi oksigen melalui proses fotosintesis. Dengan menanam pohon kita memberikan kontribusi dalam upaya penyerapan CO2 dari atmosfer serta membantu mengurangi emisi gas rumah kaca yang menyebabkan perubahan iklim. Setiap pohon yang ditanam memiliki potensi untuk menyerap ratusan kilogram karbon selama masa hidupnya.

Peduli terhadap gerakan menanam pohon adalah langkah penting dalam menjaga keberlanjutan lingkungan. Menanam pohon memiliki banyak manfaat, termasuk dalam upaya offset karbon,  memperbaiki kualitas udara serta melindungi dan memulihkan ekosistem.

Menurut data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Indonesia menghasilkan 19,45 juta ton timbulan sampah sepanjang 2022. Dari jumlah tersebut, mayoritas atau 39,63% di antaranya berasal dari timbulan sampah rumah tangga. Berdasarkan jenisnya, mayoritas timbulan sampah nasional berupa sampah sisa makanan dengan proporsi 41,55%. Diikuti sampah plastik dengan proporsi 18,55%.[3] 


Menggunakan alternatif kemasan plastik adalah langkah penting dalam upaya mengurangi dampak negatif plastik terhadap lingkungan. Plastik sekali pakai merupakan salah satu penyebab utama polusi plastik yang merusak ekosistem lingkungan darat dan laut, yang berkontribusi terhadap emisi karbon dan efek pemanasan global.

Sebagai gantinya, kita dapat mengadopsi penggunaan alternatif kemasan yang ramah lingkungan. Contohnya, menggunakan kemasan kertas atau karton yang dapat didaur ulang, kemasan berbasis tanaman seperti kemasan bioplastik yang terbuat dari bahan alami yang dapat terurai dengan cepat, atau menggunakan wadah dan botol yang dapat diisi ulang.

Dekarbonisasi sektor transportasi menjadi salah satu agenda utama untuk mencapai target emisi nol bersih Indonesia pada tahun 2060. Sektor transportasi merupakan penghasil emisi GRK terbesar kedua (23%), dimana transportasi darat menyumbang 90% emisi sektor ini, dengan total emisi di sektor energi mendekati 600 MtCO2eq pada tahun 2021 (IESR, IEVO 2023).[4] 


Dalam lingkungan perkotaan yang padat, penggunaan kendaraan pribadi seringkali menjadi penyebab utama kemacetan lalu lintas dan tingginya emisi karbon dioksida (CO2) serta polutan lainnya.

Sebagai alternatif, kita dapat mempertimbangkan penggunaan moda transportasi yang lebih berkelanjutan seperti bersepeda, atau menggunakan transportasi umum. Dalam kasus di mana penggunaan kendaraan pribadi tidak dapat dihindari, kita dapat menerapkan praktik mengemudi yang hemat bahan bakar, seperti menghindari akselerasi dan pengereman yang tiba-tiba, menjaga kecepatan konstan dan mengatur kecepatan dengan bijak. Dengan memilih moda transportasi umum dan ramah lingkungan, selain mengurangi kemacetan kita juga mengurangi emisi polutan yang merugikan lingkungan.

Kesadaran individu untuk berkontribusi dalam suksesnya transisi ke energi baru terbarukan sangat penting. Selagi dalam proses transisi, setiap individu dapat memainkan peran penting dengan mengadopsi praktik berkelanjutan dalam kehidupan sehari-hari, seperti mengurangi penggunaan energi, memilih transportasi ramah lingkungan, mendukung dan menggunakan sumber energi terbarukan serta mengurangi limbah dan polusi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun