Mohon tunggu...
Haeriah Syamsuddin
Haeriah Syamsuddin Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu rumah tangga yang senang berbagi dengan tulisan

Penulis beragam genre, mulai dari buku religi, parenting, buku anak, hingga sejumlah artikel di media cetak maupun media online. Penulis juga menulis di blog https://www.haeriahsyam.com dan baetunaa.com

Selanjutnya

Tutup

Financial

Lepaskan Dirimu dari Belenggu Utang dengan Mempraktikkan 6 Hal Ini

3 Agustus 2019   19:47 Diperbarui: 3 Agustus 2019   20:07 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berutang terkadang menjadi satu hal yang tak bisa dihindari. Adanya kebutuhan yang mendesak sementara keuangan sangat terbatas menjadi salah satu penyebab keputusan berutang itu diambil.

Tentu saja, tak ada yang salah dengan berutang. Malah, berutang terkadang menjadi solusi terbaik dalam menyelesaikan permasalahan  yang ada. 

Berutang akan memberi kita kesempatan untuk keluar dari satu masalah dan memberi kita napas panjang untuk memikirkan pembayaran utang tersebut. Meski demikian, hendaknya kita senantiasa menjadikan utang sebagai solusi terakhir, bukan solusi pertama.

Sayangnya, tidak semua orang menganggap utang adalah solusi terakhir. Banyak orang yang bermudah-mudah dalam urusan utang piutang. 

Dengan entengnya mereka berutang, padahal utang tersebut hanya akan digunakan untuk keperluan-keperluan yang sebenarnya tidaklah penting atau untuk sesuatu yang masih bisa ditunda. Akibatnya, ketika jatuh tempo tiba, ia akan pusing sendiri dan berusaha membuat seribu satu alasan untuk menunda pembayaran utang. Saat itu, barulah penyesalan datang menghampiri. Namun, apa boleh buat, nasi telah menjadi bubur, utang telah tercipta. Tak ada jalan lain kecuali harus membayar dan melunasinya. 

Anda yang saat ini tengah dililit utang, sebaiknya segera memikirkan cara untuk menyelesaikan kewajiban tersebut. Ingat, jangan pernah berpikir untuk lari dari utang. Jadilah orang yang amanah dan bertanggung jawab. Anda telah berani berutang, Anda juga harus berani bertanggung jawab.

Nah, berikut ini 6  cara cerdas dan cepat agar terbebas dari utang.

1. Bebaskan Diri dari Riba

Dalam Islam,  kita diharamkan untuk memakan bunga uang atau riba. Namun, kenyatannya, banyak umat Islam justru bermudah-mudah dengan pinjaman berbunga atau riba. Padahal, bahaya riba ini tidak saja membinasakan di dunia tetapi juga di akhirat kelak.

Dari Sahabat  Jabir Radhiyallahu anhu, dia berkata, "Raslullh Shallallahu 'alaihi wa sallam  melaknat pemakan riba, pemberi makan riba, pencatatnya, dan kedua saksinya." Dan ia menyatakan, "Mereka sama saja." (HR Muslim)

Jika Anda termasuk salah satu orang yang berutang dengan sistem riba, segeralah melunasi utang-utang tersebut. Bisa jadi, kehidupan Anda yang sulit saat ini diakibatkan riba yang dilakukan. Cobalah untuk mencari tahu apa sajakah mudhorat yang ditimbulkan dari riba serta bagaimana pandangan Islam akan hal tersebut. Semoga dengan mengetahui dan bertobat darinya, jalan Anda lebih dimudahkan untuk terbebas dari utang-utang riba tersebut.

2. Revisi Anggaran

www.eastmojo.com
www.eastmojo.com
Mulailah mengecek kembali pemasukan dan pengeluaran Anda. Perhatikan dengan terperinci apa saja pengeluaran Anda setiap bulan. Dengan membuat perincian sedetail mungkin, Anda akan menemukan bahwa ternyata banyak item-item yang membuat keuangan Anda jebol. Segera revisi item tersebut dan mulailah membuat daftar kebutuhan terbaru dan patuhilah aturan tersebut agar kesalahan yang lalu tidak terulang kembali.

Dengan merevisi anggaran, Anda bisa menghemat pengeluaran yang tidak perlu dan pastikan pemasukan selalu lebih besar dari pengeluaran. Dengan cara ini, kelebihan dana bisa Anda alokasikan untuk membayar utang.

3. Lebih Irit

Selama utang-utang belum terbayarkan, tahanlah keinginan untuk membeli ini dan itu yang tidak perlu. Bahkan, bila akan membeli sebuah barang, cobalah mencari yang harganya lebih murah dengan kualitas yang tidak terlalu jauh berbeda dengan barang yang biasa Anda beli. Dengan cara ini, akan ada kelebihan dana yang bisa digunakan membayar utang.

4. Melirik Peluang Pemasukan Tambahan

Cobalah untuk mencari pekerjaan tambahan di sela-sela waktu pekerjaan utama dengan cara melirik peluang usaha yang ada di sekitar Anda. Agar tidak menganggu pekerjaan utama, Anda bisa mencari tambahan dengan memanfaatkan skill,  bakat, maupun minat  yang dimiliki. Anda yang suka menulis, bisa menulis dan mengirimkannya  di berbagai media. Anda yang suka memasak, bisa membuat aneka masakan yang dijual di warung terdekat atau secara online. Anda yang suka berbisnis, bisa membuka toko online dan menjadi reseller. Dan, masih banyak lagi peluang usaha yang bisa dilirik.

5. Jangan Menunda Pembayaran Utang

Ketika dana pembayaran utang telah terkumpul, segeralah membayar utang-utang Anda. Jangan sampai ditunda karena akan berpeluang membuat Anda tergoda untuk menggunakannya. Ingat, Anda ingin segera terbebas dari belenggu utang, bukan?

6. Ambil Pelajaran

Setiap peristiwa pasti ada hikmah yang bisa dipetik, begitupun dengan berutang. Semoga ketidaknyamanan serta hal-hal menganggu lainnya yang mendera Anda selama berutang bisa menjadi pelajaran yang berharga. Di kemudian hari, Anda akan berpikir seribu kali sebelum mengambil keputusan untuk berutang.

Hidup tanpa utang memang sangat menyenangkan. Hidup bak manusia bebas, harga diri dan kehormatan pun terjaga. Semoga, kita dimudahkan melunasi utang dan segera terbebas dari belenggu utang.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun