Mohon tunggu...
Choiriyah Nur Fadilla
Choiriyah Nur Fadilla Mohon Tunggu... Penulis - Content Creator dan Content Writer

"Satu hal yang pasti, jika kamu menyukaiku, kamu tidak akan menyesal" - Haechan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Bisakah Memiliki Lebih Banyak Minuman dengan Asumsi Minuman Keras Rendah?

28 Desember 2022   09:04 Diperbarui: 28 Desember 2022   09:08 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini sepenuhnya terserah Anda apakah Anda minum alkohol sama sekali atau tidak dan apakah Anda memutuskan untuk mengubah skala mengenai apa yang dimaksud dengan minuman "satu" atau tidak. Menurut review tahun 2019 yang diterbitkan dalam Critical Review in Food Science and Nutrition, "sebaiknya tidak menggunakan opsi rendah alkohol ini sebagai izin untuk mengonsumsi porsi tambahan. Sebagai gantinya, gunakan mereka untuk mengurangi konsumsi alkohol sambil menikmati minuman sosial yang, tergantung pada minumannya, mungkin masih memberikan beberapa manfaat kesehatan potensial."

Dengan semakin banyaknya opsi low-ABV dan zero-proof, konsep "one drink" menjadi sedikit lebih bernuansa. Yang terbaik adalah menghitung setiap ukuran porsi minuman tertentu 5 ons anggur, 12 ons bir, atau 1,5 ons minuman keras sebagai satu porsi alkohol daripada menghitung ABV dan ukuran porsi sebagai alasan untuk minum lebih banyak. Meskipun secara teknis, pilihan alkohol rendah dapat memenuhi syarat sebagai kurang dari minuman.

Menurut Ehsani, juga tidak perlu mulai minum atau menambah minum hanya karena semakin banyak pilihan minuman yang tersedia jika Anda tidak minum atau minum kurang dari jumlah yang tercantum dalam pedoman.

Menurut Ehsani, "Alkohol adalah zat adiktif, dan hanya karena Anda tidak minum sepanjang minggu tidak berarti Anda bisa menyimpan semuanya untuk Jumat malam. Selain itu, minum berlebihan dapat menyebabkan kondisi kesehatan yang serius."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun