bisa mudik lebih awal, namun tampaknya tidak berhasil. Tiket yang
saya dapatkan harganya sangat mahal, hampir dua kali lipat dari harga
biasanya.
Â
Hari
itu kebetulan seorang teman saya bersedia mengantar ke terminal bis
Jombor. Tepat pukul 1 siang saya sudah stand by di agen
penjual tiket. Saya dan teman saya asik mengobrol sambil menunggu bis
itu datang. Satu jam berlalu saya melihat bis dari agen seberang
sudah berangkat. Saya sempat melihat beberapa teman satu kampus saya
yang berada di dalam bis itu melambaikan tangan sebagai tanda selamat
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!