Kesulitan keuangan juga dialami berbagai Startup kelas Unicron di dunia, tercatat Labs yakni Unicorn asal Hong Kong ini mengumumkan untuk menutup operasinya pada 31 Juli 2019.Â
Sebelum menutup operasinya, perusahaan yang memiliki valuasi senilai US$1,5 miliar ini sudah terlebih dahulu memberhentikan karyawannya secara diam-diam.
Unicorn lainnya adalah Honestbee. Perusahaan asal Singapura yang bergerak di pengiriman barang ini juga memangkas ratusan karyawan, dan bahkan menutup operasi secara sementara di sejumlah negara, seperti Hong Kong dan Indonesia.Â
Startup perintis kendaraan daring Uber yang merupakan startup pioner dalam bisnis ride hailing (berbagi tumpangan) juga baru saja mengkonfirmasi melakukan PHK 435 karyawan seperti yang dicatat oleh Reuters. Karyawan yang dirumahkan berasal dari  tim produksi. Pada Juli lalu, Uber juga menambah PHK 400 karyawannya padahal valuasinya mencapai $ 72 M.
Space X, startup offline yang merintis roket bolak balik dan memiliki valuasi US$18,5 miliar pada awal tahun ini juga melakukan PHK pada 10% karyawannya,Â
Saat ini jumlah karyawannya mencapai 600 pegawai. Juru bicara SpaceX mengatakan perusahaan harus lebih ramping di tengah tingginya tingginya beban perusahaan.Â
Adalagi  Zomato merupakan startup agregator restoran asal India yang memiliki valuasi startup ini mencapai US$2,18 miliar. Dilaporkan oleh Inc42.com melaporkan Zomato telah melakukan PHK 10% karyawan kantor pusat atau setara 540 pegawai.Â
Kini krisis di pasar offline maupun online menjadi tantangan karena ruang yangmulai sesak akibat pemain baru yang datang dengan jumlah besar, sekarang bagaimana berupaya agar Startup Indonesia tahan banting menghadapi saingan dari para pemodal besar.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI