Mohon tunggu...
Haendy B
Haendy B Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger, Football Anthutsias

mengamati dan menulis walau bukan seorang yang "ahli" | Footballism

Selanjutnya

Tutup

Money

Distribusi BBM untuk Negeri, Agar Tak Ada Rasa Iri

1 Desember 2016   08:39 Diperbarui: 1 Desember 2016   08:56 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak hal  yang terjadi di negeri pertiwi ini, diantara salah satunya adalah ketidaksinambungan antara kebutuhan dan ketersedian BBM pada setiap daerah terpencil di wilayah indonesia.

BBM menjadi kebutuhan yang penting bagi setiap masyarakat untuk menjalani rutinitas kehidupan. Ada yang mengunakan dengan jasa transportasi umum maupun mengunakan transportasi pribadi. Tetapi masih ada saja rakyat yang kesusahan dalam memanfaatkan fasilitas tersebut. Apalagi di wilayah tertentu yang minim tersedianya BBM sehingga membuat harga BBM sangat mahal. Sedangkan dari pertamina sendiri mengakui harga-harga mahal itu diluar linenya.

Bagaimana tidak seperti itu karena permintaan semakin naik namun pengadaan masih tetap sama. karena diprioritaskan untuk wilayah yang sangat padat penduduk dan masih dalam jangkauan pengiriman yang lancar jalannya seperti di kota jakarta namun untuk wilayah yang sedikit penduduk dan daerah yang terjal untuk melakukan pengiriman seperti kota papua ini dijadikan alasan untuk harga bbm yang sangat tinggi. Apakah mungkin harus seperti itu?

Suara rakyat

Dalam kunjungannya Presiden Joko Widodo tentang rancangan untuk program 'Satu Harga Bahan Bakar Minyak' (BBM) di Papua di Yahukimo sekaligus meresmikan Bandar Udara Nop Goliat Dekai, Selasa (18/10). Mengakui bahwa ada ketidakadilan antara harga BBM di pulau Jawa dan Papua. Dituturkan bahwa harga BBM di Jawa Rp7.000 sedangkan di Wamena Papua harga BBM Rp60.000-Rp70.000 per liter. Presiden melihat juga bahwa reaksi masyarakat di Jawa dan Papua sangat berbeda, beliau mengatakan bila saja di Jawa ada kenaikan Rp.1000 masyarakyat Jawa sudah langsung bereaksi sedangkan di Papua hanya bisa diam walau harga BBM terlambung tinggi dibandingkan di Jawa.

Salah satu warga kota Dekai dalam pernyataannya mengatakan bahwa harga yang dipatok tidak menentu. Harga bensin bisa Rp6.450 per liter di APMS (Agen Penyalur Minyak dan Solar). Akan tetapi, bila stok sedang kosong di APMS, membuatnya membeli di pengeceran dengan harga yang lebih mahal, Rp15.000. bahkan pernah disaat air kering, harga menjadi tambah mahal sampai Rp50.000. Warga berharap dengan adanya kebijakan, stok di APMS akan selalu tersedia.

Namun pertamina menyatakan bila kebijakan itu diterapkan dalam jangka panjang membuat kerugian yang cukup besar. Presiden pun menerima pernyataannya itu tapi presiden tetap mencari jalan keluar dengan menteri BUMN agar harga BBM kurang lebih sama antara pulau Jawa dan Papua.

bisnis.liputan6.com
bisnis.liputan6.com
Solusi Pertamina

Dalam pengakuannya Wianda Pusponegoro seorang  Vice President Corporate Communication Pertamina, mengatakan memang masih banyak hal yang harus ditunjangi di wilayah papua terkait pendistribusian BBM. Beberapa masalah utama antara lain keterbatasan fasilitas penyimpanan stok BBM, ketergantungan pada armada angkutan udara reguler dalam pendistribusian BBM, serta penyebaran lembaga penyalur yang belum sampai ke tingkat Kabupaten hingga ke distrik-distrik pelosok.

Beliau menyampaikan permasalahan difasilitas suplai lokasi yang jauh untuk masuk ke Papua dari Balikpapan, dan sangat sulit karena ketahanan stok dan lokasi yang tidak ada terminal BBM-nya di Papua.

Ditambah dengan ketergantungan pada armada angkutan udara reguler, yang tidak hanya mengangkut untuk penyebaran BBM namun juga bahan pokok. Sehingga bila bahan pokok belum tersedia BBM pun belum bisa disalurkan ke wilayah tersebut.

Belum lagi ditambah bila cuaca buruk melanda di lokasi-lokasi kecil dalam pengiriman yang tidak ada storage, sehingga dia menyarankan agar dibuat tangki-tangki kecil untuk wilayah timur indonesia. Sedangkan terkait permasalahan harga di tingkat pengecer yang dijual dengan harga yang fantastis, Wianda mengaku, Pertamina akan meminta bantuan Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan Pemerintah Daerah (Pemda) untuk melakukan pengawasan terkait harga jual yang bahkan sempat dijual dengan harga Rp80 ribu per liter.

Dalam mengatasi kelangkaan infrastruktur transportasi di wilayah Papua, Pertamina telah menyiapkan dua buah pesawat pengangkut BBM jenis Air Tractor AT-802 dengan kapasitas angkut 4.000 liter.

Tiga pesawat serupa akan dibeli untuk melayani distribusi BBM di wilayah Kalimantan Utara.

Seperti yang dikatakan Presiden Joko Widodo. Yaitu untuk segera disetarakannya harga BBM di Papua maupun pulau jawa dan seluruh Indonesia agar rakyat bisa dengan cepat menikmatinya dan tidak ada lagi rasa ketidakadilan dalam negeri ini. Kebijakan yang telah dirancang Presiden pun sangat diapresiasi oleh masyarakyat Yahukimo, dan mereka sangat mengharapkan bahwa pemerintah bisa memberikan jalan yang terbaik. Semoga saja kebijakan tersebut berjalan dengan lancar dan tidak ada ketakutan maupun merasa dirugikan satu sama lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun