Di lembar - lembar usang ini
Di nilai yang membuatku terpacu
Â
Dan, hujan akan turun
Ada katanya, hujan turun proses alam
Ada katanya, malaikat yang mengatur atas izin tuhan
Â
Menikmati itu penting
Angin tak pernah berhenti
Rintik hujan akan selalu bising
Â
Dan dunia fiksi akan terpancar
Kita semua memiliki dunia fiksi
Duniamu sendiri
Bermain - main di pikiranmu sendiri
Seperti mimpi tidur bermain seolah nyata.
Dunia fiksi juga, Kau jadi presiden, Kau jadi rakyat
Kau jadi pahlawan kesiangan, dan kau jadi bajingan semaumu.
Bukan mau menduakan tuhan tapi itu adalah anugerah.
Konon katanya mimpi tidur bisa diatur
Bagi yang memiliki keahlian khusus.
Â
Dan aku setuju, sepertinya kita punya hak untuk mengatur tidurku
Karena tidurmu menjadi istirahatmu, perengangan untuk sendi - sendimu, perengangan untuk pikiranmu, dan semuanya.
Menjadi dunia fiksi kita.
Menyenangkan bukan ?
Â
Dan hujan menjadi bukti, dunia fiksi kita akan terpancar
Pantas nusantara itu surga.Â
Ada musim dimana kita menikmati, tenggelam, hening, sunyi, senyap, menikmati rintik - rintik hujan ini.
Â
Dan hujan akan turun.
Ada yang tersenyum, berkerut, bersedih, tertawa.
Berbagai ekspresi dari jiwa - jiwa manusia.
Â
Di lembar - lembar usang ini.
Kutuliskan sambil mendengarkan kedua sahabatku
Berbincang hal yang penting untuk kami.
Sambil merasakan dingin, aku takjub, aku tersenyum kepadaNya.