Mohon tunggu...
Haedar Ardi Aqsha
Haedar Ardi Aqsha Mohon Tunggu... PNS di Badan Pusat Statistik -

Statistisi, Writer, Treveller follow me : Blog : haedarardi.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Hubungan Menurunnya Daya Beli Masyarakat, Pasar Tradisional, dan Ritel Modern

14 Oktober 2017   11:28 Diperbarui: 14 Oktober 2017   11:47 4874
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar : etalasebisnis.com

Tak heran meskipun pertumbuhan ekonomi ekonomi Indonesia tumbuh diatas lima persen, tetapi banyak masyarakat menjerit karena sulitnya mencari pekerjaan, sepinya pembeli di pasar-pasar tradisional, dan lain sebagainya.  Sektor perdagangan merupakan sektor favorit masyarakat Indonesia. Berdasarkan hasil listing Sensus Ekonomi 2016, 46% dari total usaha di Indonesia bergerak di sektor perdagangan dan perawatan motor dan mobil, dan menyerap lebih dari 31,8 persen tenaga kerja. Dengan menjamurnya toko-toko ritel modern seperti Indomaret, Alfamart, Giant, dan lain sebagainya, tentunya menggerus pendapatan para pedagang-pedagang kecil di sekitarnya.

Pemerintah perlu memperbaiki peraturan yang mengatur keberadaan minimarket-minimarket yang berada ditengah masyarakat. Sekarang ini, setiap seratus meter kita bisa menemui minimarket yang menjajakan kebutuhan rumahtangga sehari-hari. Keberadaan mereka yang tak terkendali ditengah-tengah masyarakat akan menggerus eksistensi pedagang-pedagang tradisional disekitarnya.

Di sini penulis tidak menyalahkan adanya minimarket ditengah masyarakat. Akan tetapi perlu ada batasan-batasan yang harus dibuat agar pedagang-pedagang kecil disekitarnya tidak terkikis. Sangat disayangkan jika kedepannya, sektor perdagangan hanya dikuasai oleh segelintir orang. Bisa dipastikan jika hal itu terjadi, masyarakat semakin kesulitan dalam hal ekonomi.

Sumber:

Republika.co.id

Solopos.com

Katadata.com

Berita Resmi Statistik, 27 April 2017 "Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun