Mohon tunggu...
Muhammad Hadziq Averroes
Muhammad Hadziq Averroes Mohon Tunggu... Lainnya - Santri SMPIT/Pondok Pesantren Insan Madani Banjarmasin

Tertarik menulis ketika berumur 9 tahun dan terus belajar menulis lebih baik. Pada usia 11 tahun menerbitkan sebuah novel sederhana "Play Armada".

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Terminal Rasa

21 Juli 2024   15:34 Diperbarui: 21 Juli 2024   15:48 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Horor. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Mystic Art Design

Besoknya aku bangun dengan sedikit pucat. Aku keluar dari kamar dan menuju dapur, menghampiri ayah yang sedang membaca Koran harian pagi. Saat aku duduk, ayah menoleh pada ku. "kenapa pucat Mervin" tanyanya. Aku menoleh padanya sambil menghela napas, "malam tadi nenek menceritakan cerita horor" jelasku. "nenek berkunjung ya" ibu ku ikut bergabung di dapur. Aku menolah lalu mengangguk "ya, nenek dari Inggris" jelasku. "kau pasti mengingau. Kita tidak punya keluarga yang tinggal di Inggris" jawab ayah tergelak.

Seketika tubuhku terasa kaku, siapa sebenarnya nenek yang mengaku berasal dari Inggris itu. Bagaimana dia tahu namaku, dia tak mungkin masuk rumah orang dengan membabi buta. Dia sudah merencanakan ini semua. Semuanya. Dia mengetahui sesuatu tentang ku. Sesuatu yang penting untuknya.

THE END.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun