Besoknya aku bangun dengan sedikit pucat. Aku keluar dari kamar dan menuju dapur, menghampiri ayah yang sedang membaca Koran harian pagi. Saat aku duduk, ayah menoleh pada ku. "kenapa pucat Mervin" tanyanya. Aku menoleh padanya sambil menghela napas, "malam tadi nenek menceritakan cerita horor" jelasku. "nenek berkunjung ya" ibu ku ikut bergabung di dapur. Aku menolah lalu mengangguk "ya, nenek dari Inggris" jelasku. "kau pasti mengingau. Kita tidak punya keluarga yang tinggal di Inggris" jawab ayah tergelak.
Seketika tubuhku terasa kaku, siapa sebenarnya nenek yang mengaku berasal dari Inggris itu. Bagaimana dia tahu namaku, dia tak mungkin masuk rumah orang dengan membabi buta. Dia sudah merencanakan ini semua. Semuanya. Dia mengetahui sesuatu tentang ku. Sesuatu yang penting untuknya.
THE END.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H