Aku terdia seketika, apa katanya tadi? Alhamdulillah, barakallah?. “Azdan, aku telah masuk Islam, mari ikut juga”. Benarkah itu, ia telah masuk islam, agama yang sempurna tersebut.
“Simon tolong ajarkan aku Islam, aku ingin memasukinya” mataku berkaca-kaca, kemudian memegang bahu Simon, bahu yang terasa ringan tanpa beban, tanpa pakaian pendeta lagi. “alhamdulliah, mari Azdan. Mari ikuti aku ke Masjid, ada seorang syeikh yang akan menuntun syahadatmu. Dan namaku sekarang Ahmad” Ahmad memelukku bahagia.
Mulai hari ini selepas shalat Zuhur, namaku adalah Yusuf, mualaf, dan terlahir kembali dalam, Fitrah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H