Menurut Margaret H'Doubler, Seni tari adalah ekspresi gerak ritmis dari keadaan-keadaan perasaan yang secara estetis dinilai, yang lambing-lambang geraknya dengan sadar dirancang untuk kenikmatan serta kepuasan dari pengalaman-pengalaman ulang, ungkapan, berkomunikasi, melaksanakan, serta dari penciptaan bentuk-bentuk. Sementara itu, Soeryodiningrat juga menyebutkan bahwa Seni tari adalah gerak anggota tubuh yang selaras dengan bunyi music atau gamelan diatur oleh irama sesuai dengan maksud tujuan tari.Â
Selain pendapat dari ahli mengenai apa itu pengertian terhadap kesenian Seni tari, Seni tari adalah salah satu bentuk seni yang memadukan gerakan tubuh dan musik untuk menghasilkan sebuah ekspresi artistik. Sebagai salah satu jenis seni yang banyak dipengaruhi oleh budaya, tarian juga berperan penting dalam menjaga kelestarian dan identitas suatu budaya. Selain itu, seni tari juga memiliki peran dalam memperkuat hubungan sosial dan membangun kesadaran masyarakat terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam sebuah tarian.
Pertama-tama, seni tari memiliki keunikan tersendiri karena penggambaran suatu cerita atau makna dilakukan melalui gerakan-gerakan tubuh yang harmonis dan simbolis. Dalam tari tradisional, gerakan-gerakan tersebut sering kali memiliki makna tertentu dan diatur secara ketat oleh aturan adat atau agama. Hal ini membuat seni tari memiliki nilai estetika dan spiritual yang sangat kuat, sehingga bisa menjadi sarana penyampaian pesan yang efektif.
Selain itu, seni tari juga berperan penting dalam menjaga kelestarian dan identitas budaya suatu daerah atau negara. Sebagai contoh, tarian Jaipong dari Jawa Barat adalah salah satu tarian tradisional Indonesia yang terkenal di seluruh dunia. Tarian ini menggambarkan kehidupan masyarakat pedesaan dengan gerakan yang dinamis dan penuh semangat. Dalam perkembangannya, tarian Jaipong terus berkembang dan menjadi salah satu tarian yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia maupun dunia internasional.
Terkait dengan hal tersebut, seni tari juga bisa menjadi alat untuk menyampaikan pesan-pesan sosial yang penting, seperti mengajak masyarakat untuk menjaga lingkungan hidup, menghormati perbedaan budaya, atau menghargai hak asasi manusia. Dalam hal ini, seni tari bisa menjadi media yang sangat efektif untuk menyampaikan pesan-pesan sosial tersebut, karena gerakan tubuh dan musik yang disajikan bisa menarik perhatian dan membuat audiens terpukau.
Dalam perkembangannya, seni tari juga mengalami banyak perubahan dan pengaruh dari budaya-budaya lain. Hal ini menyebabkan munculnya berbagai jenis tarian tarian baru, seperti contohnya tari modern, tari kontemporer, atau tari hibrida yang menggabungkan unsur-unsur dari budaya yang berbeda. Tari modern, misalnya, menggabungkan gerakan-gerakan bebas dan tidak terikat oleh aturan adat atau agama, sehingga memungkinkan para penari untuk lebih bebas mengekspresikan diri.
Sejarah kesenian seni tari di indonesia
Pada sejarah nya seni tari di Indonesia dibagi dalam 5 masa, yaitu:
Zaman Prasejarah
Di zaman ini, sebelum adanya namanya kerajaan di Indonesia, pada masa ini seni tari dianggap kental dengan perihal magis dan juga sangat memiliki makna yang sacral. Kepercayaan masyarakat pada zaman ini dikaitkan dengan kepercayaan  yaitu animisme, dinamisme, dan ateisme. Kepercayaan masyarakat pada zaman ini mengadaptasi didalam kehidupan kehidupan masyarakat yang pada awalnya sebelum kedatangan pengaruh India ke wilayah Asia Tenggara. Animisme merupakan suatu kepercayaan terhadap ke roh yaitu benda yang bernyawa dan juga benda yang tidak mempunyai nyawa atau roh. Sedangkan, Dinamisme merupakan suatu kepercayaan terhadap segala sesuatu mempunyai kekuatan atau juga tenaga yang bisa mempengaruhi suatu keberhasilan atau pun suatu kegagalan usaha manusia dalam mempertahankan hidup mereka. Pada masa tersebut, manusia telah menciptakan tari-tarian dengan gerakan tangan dan kaki yang masih sederhana. Masyarakat pada zaman ini juga sudah mulai mengenal instrumen musik sebagai pengiring dalam tarian. Instrumen pengiring pada zaman ini ialah neraka. Pada zaman ini, tari memiliki ungkapan kesederhanaan, kegembiraan, dan upacara pada masyarakat di zaman prasejarah ini. Di zaman ini, tari cenderung memiliki gerakannya yang menirukan alam, yaitu seperti tingkah laku, dan suara.