Â
Ia pernah masuk rumah sakit dan dirawat selama 2 hari karena ia sering telat makan atau bahkan tidak makan sama sekali. Bahkan, ia pernah tidak pulang ke rumah selama 5 hari lamanya hanya untuk mencari secercah rezeki yang tidak seberapa jika dibandingkan dengan kebahagiaan dan terjamin nya kehidupan anak - anak nya. Ia sampai rela tertidur di bawah kolong jembatan Semanggi dan kadangkala tidak memiliki banyak "Orderan" untuk mencukupi kebutuhan nya.
Â
Penulis sempat mengobrol sedikit tentang bapak itu, ia bercerita kalau dia adalah seorang Security di suatu mall yang ada di Bekasi. Akan tetapi, ia mengundurkan diri dengan alasan sang atasan selalu mengingkari janji kenaikan gaji nya. Ia meminta kepada atasan nya untuk menaikkan gaji nya mengingat karyawan - karyawan lain juga turut dinaikkan gaji nya. Akan tetapi, janji itu mangkrak, molor, hingga pada akhirnya bapak itu memutuskan untuk keluar dari pekerjaan nya dan beralih profesi menjadi pengemudi Ojol yang penghasilan nya mungkin belum cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Â
Itu adalah sebagian cerita yang dialami oleh penulis. Bagaimana kepahitan hidup begitu terasa kepada kami yang berjuang di jalanan, mencari rezeki dengan bayaran yang tidak seberapa atau bahkan tidak terlalu mencukupi untuk kebutuhan. Namun, pesan yang penulis ambil adalah untuk selalu tetap bersyukur karena hidup ini adalah perjuangan.